Jika Menantu Presiden Jokowi Sampai Kalah, Artinya Rakyat Sudah Marah
Direktur eksekutif Indonesia Political Review (IPR) ini juga menilai, sebagian kalangan bisa juga mengartikan simbol perlawanan rakyat terhadap elite, jika menantu presiden nantinya kalah.
"Jika kalah, bisa diartikan rakyat sedang melakukan perlawanan terhadap elite dan yang punya kekuasaan. Bisa diartikan sebagai simbol rakyat sudah muak dengan kelakuan elite. Makanya sekali lagi, penting untuk menang," katanya.
Ujang secara khusus juga menyoroti kebijakan pemerintah yang tetap menggelar Pilkada serentak di 270 daerah, di tengah pandemi virus Corona (COVID-19). Menurutnya, kebijakan tersebut hanya akan mengorbankan rakyat.
"Kenapa tetap digelar, mungkin karena politik. Bisa saja karena ada tekanan dari partai atau mungkin dari para cukong yang telah membiayai calon kepala daerah. Jika diundur akan semakin banyak rupiah yang akan dikeluarkan," pungkas Ujang.(gir/jpnn)
Kamu Sudah Menonton Video Terbaru Berikut ini?
Ujang menilai pertaruhan Bobby Nasution maju Pilkada Medan cukup berat. Pasalnya membawa nama besar keluarga Presiden Jokowi
Redaktur & Reporter : Ken Girsang
- Hadiri Rakernas HIPPI, Ketum Kadin Anindya Bicara Soal Efisiensi Anggaran untuk Kepentingan Rakyat
- Djarot Sebut Kecurangan Terjadi di Sumut, Melibatkan Parcok Memenangkan Menantu Jokowi
- Ingin Sejahterakan Rakyat, Kemenko PN dan Kementerian Transmigrasi Siap Berkolaborasi
- Jokowi Seharusnya Tidak Memanfaatkan Prabowo Demi Kepentingan Politik Pribadi
- Prabowo dan Jokowi Bertemu di Surakarta, Lalu Makan ke Angkringan
- Akbar Yanuar