Jika Munas Tertunda, Golkar Bakal Jadi Penonton di Pilkada
jpnn.com - JAKARTA - Fungsionaris DPP Partai Golkar, Bambang Soesatyo menyatakan, belum adanya kejelasan soal rapat pleno persiapan musyawarah nasional (munas) partainya pada tahun ini bakal membawa implikasi serius. Menurutnya, ketidakjelasan itu bisa mengancam kesiapan Golkar pada pemilihan kepala daerah (pilkada) serentak 2017.
Bamsoet -sapaan Bambang- menyatakan, kini kepengurusan Golkar yang sah sesuai putusan Mahkamah Agung adalah versi munas Bali pimpinan Aburizal Bakrie. Namun, pengurus Golkar tingkat provinsi (DPD I) dan kabupaten/kota (DPD II) sudah sangat berharap adanya munas untuk rekonsiliasi pasca-perpecahan antara kubu Aburizal dengan Agung Laksono.
Menurut Bamsoet, sedianya pada Rabu (2/3) lalu DPP Golkar menggelar rapat pleno. Namun, rapat itu tiba-tiba ditunda sehingga menimbulkan kekhawatiran tentang batalnya munas islah sebagaimana kesepakatan DPP Golkar hasil munas Riau.
“Terutama dari DPD I dan DPD II Partai Golkar se-Indonesia. Mereka khawatir Golkar kembali tidak siap dan bahkan terancam tidak bisa mengikuti pilkada serentak putaran kedua pada 2017 karena tahapan pencalonan akan dimulai pada Juni 2016,” ujar Bamsoet melalui layanan pesna singkat, Minggu (6/3).
Bendahara umum Golkar versi munas Bali itu mengatakan, keputusan final memang ada di tangan Aburizal. Bamsoet yang kini menjadi tim sukses Ade Komarudin di bursa calon ketua umum Golkar itu meyakini Ical -sapaan Aburizal- punya solusi terbaik.
“Posisi kami ikut saja, apakah munas mau digelar bulan April, Juli atau Oktober tahun ini. Bahkan jika diputuskan tahun 2019 pun, tidak ada masalah. Kami percaya semua kader partai Golkar mulai dari akar rumput hinggal sesepuh dan pinisepuh berkepentingan Golkar tidak boleh hancur hanya karena ego dan ambisi kelompok tertentu,” tuturnya.
Hanya saja, katanya, memang harus ada solusi ketika pemerintah tak mau menerbitkan surat keputusan tentang kepengurusan Golkar hasil munas Bali. Bamsoet pun meyakini munas sebagai solusinya. “Munas rekonsilasi sebagai jalan emas untuk mengakhiri dualisme ditubuh partai Golkar,” tegasnya. (fat/ara/JPNN)
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Yayasan GSN dan PT Atthaya Teken MoU soal Bantuan Pupuk untuk Petani Miskin
- Gangguan Kelenjar Tiroid, Bahaya Tersembunyi yang Sering Diabaikan
- LSPR Institute Buka Program Studi Pendidikan Khusus di Momen Wisuda
- Penembakan Siswa SMK oleh Oknum Polisi Cederai Rasa Keadilan Masyarakat
- Hak Konstitusional Firli Bahuri Harus Dihormati
- Jenderal Polri Menjamin Penanganan Kasus Penembakan Siswa Semarang Transparan