Jika Peran Moderator Debat Seperti Itu, Maka KPU Cuma Panitia Cerdas Cermat Termahal Nasional
jpnn.com - JAKARTA - Pengamat komunikasi publik Muhammad Sufyan meminta Komisi Pemilihan Umum atau KPU mengarahkan moderator debat Pilpres 2024 tak sebatas pengatur waktu saja.
Sufyan menilai moderator debat pada 7 Januari 2024 dan di dua sawala berikutnya lebih mengambil peran sebagai pemimpin forum.
"Buat apa diambil moderator dari anchor-anchor kondang kalau perannya sebatas memberi informasi kapan mulai menjawab atau mengatakan waktunya sudah habis. Saya pikir masyarakat butuh lebih dari itu, karena debat adalah etalase gagasan," katanya, Rabu (27/12).
Menurut dia, jika moderator hanya sebatas time keeper, debat Pilpres 2024 terasa seperti cerdas cermat.
"Siapa bisa menjawab tepat dalam limitasi waktu yang sudah disetel, termasuk jawab singkatan-singkatan tak populer," tutur Sufyan.
"Time keeper dari moderator seharusnya bukan malah menghapus kesempatan waktu peserta ketika menemui keadaan ketidaksetaraan informasi, seperti yang terlihat saat Gibran melakukan hal itu kepada Muhaimin dan Mahfud," imbuhnya.
Sufyan mengingatkan, moderator adalah orang yang bertindak sebagai penengah, pemimpin sidang, rapat, atau diskusi yang menjadi pengarah pada acara pembicaraan atau pendiskusian masalah.
"Itu jika merujuk kepada Kamus Besar Bahasa Indonesia atau KBBI," katanya.
Pengamat ilmu komunikasi meminta KPU lebih memberi peran kepada moderator debat Pilpres 2024.
- KPU Sukabumi Ungkap Penyebab Turunnya Partisipasi Pemilih di Pilkada 2024
- Selama 2024, DKPP Pecat 66 Penyelenggara Pemilu
- KPU Audit Dana Kampanye 2 Paslon Kada Pilgub Kepulauan Riau
- KPU Tetapkan Pram-Rano Menang di Pilgub Jakarta, Petinggi Gerindra Bereaksi Begini
- Pilkada Kota Solok, Pasangan Ramadhani-Suryadi Raih Suara Terbanyak
- Arief Poyuono Menilai Edi Damansyah Layak Didiskualifikasi di Pilkada Kukar