Jika Polri Tak Mau Terbuka soal Kasus Irjen Ferdy Sambo, Komnas HAM Ogah Membantu

Jika Polri Tak Mau Terbuka soal Kasus Irjen Ferdy Sambo, Komnas HAM Ogah Membantu
Komisioner Komnas HAM Choirul Anam menyebut tiga syarat agar mau membantu kepolisian menangani kasus baku tembak di rumah dinas Kadiv Humas Polri Irjen Ferdy Sambo. Ilustrasi Foto: Ricardo/JPNN.com

Setelah memasuki kamar, J disebut melecehkan istri perwira tinggi Polri itu sembari menodongkan senjata api.

"Brigadir J melakukan tindakan pelecehan dan juga menodongkan senjata pistol kepada istri Pak Kadiv," beber Brigjen Ramadhan, Senin (11/7) malam.

Ketika itu, istri Irjen Sambo sempat berteriak minta tolong. Teriakan itu membuat Brigadir J panik dan langsung keluar kamar.

Rupanya, teriakan Putri menarik perhatian Bharada E yang saat itu berada di lantai dua rumah tersebut.

Brigjen Ramadhan mengatakan jarak antara Brigadir J dan Bharada E sekitar 10 meter.

"Dari atas tangga jarak 10 meter, (E) bertanya ada apa? Namun, direspons tembakan oleh Brigadir J," ungkap Ramadhan.

Setelah itu, Brigadir J dan Bharada E terlibat baku tembak dan berakhir dengan kematian J. (ast/jpnn)

Simak! Video Pilihan Redaksi:


Komnas HAM ingin menjaga akuntabilitas, transparansi, dan bagaimana prinsip HAM juga masuk dalam semua penanganan kasus yang terjadi.


Redaktur : Fathan Sinaga
Reporter : Aristo Setiawan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News