Jika Pro-Kebinekaan, Anies Larang Tamasya Al Maidah
jpnn.com, JAKARTA - Calon Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan diminta melarang Tamasya Al Maidah.
"Kalau betul Mas Anies pemimpin pro-kebinekaan, merajut tenun kebangsaan, bisa melarang tegas," kata Raja Juli Antoni selaku juru bicara tim pemenangan Basuki Tjahaja Purnama (Ahok)-Djarot Saiful Hidayat di Rumah Cemara, Menteng, Jakarta, Jumat (31/3).
Menurut Toni, Tamasya Al Maidah merupakan salah satu bentuk intimidasi dan diharamkan dalam demokrasi.
Toni mengatakan, dalam berdemokrasi, orang bebas memilih sosok yang dianggap paling pas untuk menjadi pemimpin.
"Apa pun yang mengurangi kebebasan harus dikecam bersama-sama," ucap Toni.
Sebagaimana diketahui, aplikasi Tamasya Al Maidah terdapat di Google Play yang bisa diunduh masyarakat secara bebas.
Aplikasi itu dibuat untuk mengajak orang luar Jakarta untuk datang ke ibu kota.
Mereka diajak menjadi saksi di tempat pemungutan suara (TPS) saat pencoblosan Pilkada DKI putaran kedua pada 19 April. (gil/jpnn)
Calon Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan diminta melarang Tamasya Al Maidah.
Redaktur & Reporter : Gilang Sonar
- Sampit Bantul
- Kedekatan Anies-Ahok Simbol Perlawanan ke Pemerintah hingga Sinyal Oposisi
- Siap Menangkan RIDO jika Pilkada Jakarta 2 Putaran, PP DKI Ajak Anak Muda Gunakan Hak Suara
- 42 Persen Pemilih Golput di Pilgub Jakarta 2024, Terbanyak Memilih saat Anies vs Ahok
- Yakin Pram-Rano Menang Satu Putaran, Anies Baswedan: Lihat Data KPU
- Pramono Sebut Nama Anies Hingga Ahok Setelah Unggul di Quick Count