Jika Pro-Kebinekaan, Anies Larang Tamasya Al Maidah

jpnn.com, JAKARTA - Calon Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan diminta melarang Tamasya Al Maidah.
"Kalau betul Mas Anies pemimpin pro-kebinekaan, merajut tenun kebangsaan, bisa melarang tegas," kata Raja Juli Antoni selaku juru bicara tim pemenangan Basuki Tjahaja Purnama (Ahok)-Djarot Saiful Hidayat di Rumah Cemara, Menteng, Jakarta, Jumat (31/3).
Menurut Toni, Tamasya Al Maidah merupakan salah satu bentuk intimidasi dan diharamkan dalam demokrasi.
Toni mengatakan, dalam berdemokrasi, orang bebas memilih sosok yang dianggap paling pas untuk menjadi pemimpin.
"Apa pun yang mengurangi kebebasan harus dikecam bersama-sama," ucap Toni.
Sebagaimana diketahui, aplikasi Tamasya Al Maidah terdapat di Google Play yang bisa diunduh masyarakat secara bebas.
Aplikasi itu dibuat untuk mengajak orang luar Jakarta untuk datang ke ibu kota.
Mereka diajak menjadi saksi di tempat pemungutan suara (TPS) saat pencoblosan Pilkada DKI putaran kedua pada 19 April. (gil/jpnn)
Calon Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan diminta melarang Tamasya Al Maidah.
Redaktur & Reporter : Gilang Sonar
- Ikuti Jejak Anies, Pramono Gratiskan Pajak Rumah dengan NJOP di Bawah Rp 2 Miliar
- Fajar Alfian Minta Maaf Atas Ucapannya kepada Simpatisan Anies
- Tom Lembong Jalani Sidang Perdana, Istri Hingga Anies Memberikan Dukungan
- Gerakan Rakyat Bakal Jadi Parpol, Lalu Dukung Anies, Pengamat Ungkap Indikasinya
- Pram-Rano Buka Kemungkinan Lanjutkan Pembangunan ITF Sunter yang Digagas Anies
- Tahun ke-12, Nara Kreatif Meluluskan 778 Siswa, Anies Baswedan Beri Pesan Khusus