Jika Rambutnya Dipotong, Dia Kesurupan
Minggu, 02 Mei 2010 – 04:38 WIB
![Jika Rambutnya Dipotong, Dia Kesurupan](https://cloud.jpnn.com/photo/uploads/berita/dir02052010/img02052010630401.jpg)
Jika Rambutnya Dipotong, Dia Kesurupan
Bocah berambut hingga pinggul ini, Ari Putra Lautan, 10, dilahirkan di atas perahu yang sedang mengarungi lautan ketika sedang membawa ibunya untuk bersalin ke Puskesmas Bungus Teluk Kabung. Kini, ayah dan ibunya, tidak berani memotong rambut Ari. Pernah, ketika rambutnya dipotong, Ari kesurupan. Ada apa dengan anak bungusu Lisman, 54, ini?
--Oleh Rahmi Amalia - PADANG
“Mama mau melahirkan,” teriak Ade, 23, tepat pukul 02.00 WIB pada tanggal 26 Februari 2000 silam. Sontak, seluruh penghuni rumah bercat hijau di tepi pantai Sungai Pisang Bungus teluk Kabung itu terbangun. Di antara remang cahaya lampu togok, seorang wanita paruh baya tertatih memegangi perutnya yang buncit. Ketuban sudah pecah, cepat bawa mama ke bidan Nur,” kata wanita yang tak lain adalah ibundanya Nurleli sambil memegangi tangan Ade.
Lisman pun langsung bergegas menuju perahu bot, yang diikat pada batang kelapa di depan rumah mereka, dan suara mesin perahu langsung terdengar nyaring. Sementara, dari dalam rumah kayu itu, dengan langkah tergopoh, Ade membantu Nurleli menaiki kapal. ”Waktu itu, saya bersama ayah, mama, dan nenek,” kenang Ade, yang merupakan kakak ketiga Ari.
Bocah berambut hingga pinggul ini, Ari Putra Lautan, 10, dilahirkan di atas perahu yang sedang mengarungi lautan ketika sedang membawa ibunya untuk
BERITA TERKAIT
- Kontroversi Rencana Penamaan Jalan Pramoedya Ananta Toer, Apresiasi Terhalang Stigma Kiri
- Kisah Jenderal Gondrong ke Iran demi Berantas Narkoba, Dijaga Ketat di Depan Kamar Hotel
- Petani Muda Al Fansuri Menuangkan Keresahan Melalui Buku Berjudul Agrikultur Progresif
- Setahun Badan Karantina Indonesia, Bayi yang Bertekad Meraksasa demi Menjaga Pertahanan Negara
- Rumah Musik Harry Roesli, Tempat Berkesenian Penuh Kenangan yang Akan Berpindah Tangan
- Batik Rifaiyah Batang, Karya Seni Luhur yang Kini Terancam Punah