Jika Sampai Bikin Tim Transisi Berarti Ada Persoalan di Kubu Prabowo dan Jokowi

Tokoh asal Mandailing Natal, Sumatera Utara, itu menambahkan jika akhirnya sampai ada tim transisi berarti demi mempertemukan kepentingan ketiga kelompok tersebut.
Ray menganggap posisi Golkar saat ini di pemerintahan Jokowi sedang menguat. Penyebabnya ialah kenaikan suara Golkar di Pemilu 2024 dan isu santer soal rencana penggunaan hak angket di DPR.
“Presiden butuh Golkar untuk menahan agar angket tidak berkelanjutan,” tuturnya.
Selain itu, Ray juga menduga faksi-faksi yang ada di kubu Prabowo saling beradu kekuatan untuk ikut menentukan pembentukan kabinet pada pemerintahan 2024-2029.
Pengamat alumnus UIN Syarif Hidayatullah Jakarta itu memperkirakan dua kelompok di kubu Prabowo ingin mengurangi pengaruh dan cawe-cawe faksi Jokowi.
“Boleh jadi dua faksi lainnya menghendaki jangan terlalu banyak campur tangan Jokowi,” kata Ray.
Menurut dia, gelagat itu terlihat ketika Jokowi mengaku akan menjembatani semua parpol.
Ray memaknai pernyataan itu sebagai cara Jokowi memberi pesan kepada siapa pun yang akan bergabung ke pemerintahan Prabowo-Gibran harus melalui Presiden Ketujuh RI tersebut.
Pemerhati politik Ray Rangkuti mengatakan jika sampai ada pembentukan tim transisi berarti ada persoalan antara kubu Prabowo dengan kubu Jokowi.
- Matahari Kembar
- Sahroni Nilai Pertemuan Sespimmen Polri dengan Jokowi Kurang Pas, Begini Alasannya
- Paus Fransiskus Meninggal, Prabowo: Dunia Kehilangan Sosok Panutan dalam Kemanusiaan
- Buka Pendidikan untuk Kader Muda Golkar, Bahlil Sebut Misbakhun Sosok Pemenang
- Lemkapi Minta Pertemuan Sespimmen dengan Jokowi Tak Dipolitisasi
- Billy Mambrasar Tepis Isu Yayasannya Dapat Kemudahan Menggarap Program MBG