Jika Seperti Ini Terus, Bagaimana COVID-19 di Surabaya Bisa Turun?

jpnn.com, SURABAYA - Badan Intelijen Negara (BIN) bekerja sama dengan Pemkot Surabaya menggelar tes massal guna memutus mata rantai penyebaran virus corona jenis baru, COVID-19.
Ketua Komisi C Bidang Pembangunan DPRD Surabaya Baktiono mengimbau warga Kota Pahlawan agar tidak takut ikut tes massal.
"Saya dapat kabar ada sejumlah warga yang semula sudah didaftar untuk ikut tes massal gratis ternyata tidak hadir," kata Ketua Komisi C Bidang Pembangunan DPRD Surabaya Baktiono di Surabaya, Senin (8/6).
Dikatakan, sikap warga tersebut sangat disayangkan mengingat Pemkot Surabaya berupaya memutus mata rantai COVID-19.
Namun di sisi lain warga tidak mau mengikuti rapid test atau uji cepat serta swab.
"Jika seperti ini terus bagaimana kasus COVID-19 di Surabaya bisa turun. Padahal ini pemerintah sudah memfasilitasi dan gratis juga," ujarnya.
Baktiono meminta warga khususnya yang tinggal perumahan dan perkampungan untuk ikut tes massal yang digelar BIN dan Pemkot Surabaya hingga sepekan mendatang.
"Perumahan padat penduduk sangat rentan terjadi penularan COVID-19, maka dengan rapid test ini warga bisa terdeteksi mana yang reaktif dan tidak," katanya.
Baktiono mengimbau warga Surabaya tes massal COVID-19 yang digelar BIN dan Pemkot Surabaya, Jatim.
- Wali Kota Surabaya Ancam Pengusaha Tahan Ijazah Karyawan, Tegas!
- Ayah & Anak Meninggal Akibat Kebakaran di Kedung Rukem Surabaya
- Ditanya Pemanggilan La Nyalla, KPK: Tunggu Saja
- Komplotan Perampok Terbongkar Setelah Satu Pelaku Ingat Orang Tua Sakit
- 4 Perampok Sopir Taksi Online di Surabaya Ditangkap, 1 Asal Sidoarjo, 3 Warga Cirebon
- Geledah Rumah La Nyalla, KPK Temukan Bukti Apa?