Jika Setya Novanto Tak Mau Mundur Berarti....

jpnn.com, JAKARTA - Pengamat politik Maksimus Ramses Lalongkoe mengatakan, Setya Novanto sebaiknya sukarela mengundurkan diri dari posisi Ketua DPR, setelah ditetapkan sebagai tersangka kasus dugaan korupsi pengadaan kartu tanda penduduk elektronik (e-KTP).
Menurut Ramses, langkah tersebut sangat penting demi nama baik lembaga DPR ke depan. Terutama martabat masyarakat Indonesia. "Saya kira SN (Setya Novanto) sebaiknya mengundurkan diri dari jabatan Ketua DPR demi menjaga martabat masyarakat Indonesia," ujar Ramses pada JPNN, Selasa (18/7).
Saat ditanya bagaimana sekiranya Ketua Umum DPP Partai Golkar tersebut enggan mundur dari jabatan Ketua DPR, Ramses menanggapinya dengan ringan. "Kalau SN enggak mau mundur berarti dia enggak ada rasa malu," ucapnya.
Ramses mengakui, dari segi undang-undang Setnov memang tidak bisa dilengserkan begitu saja. Pasalnya saat ini masih berstatus tersangka. Dia hanya bisa dinonaktifkan untuk sementara waktu, karena sesuai ketentuan UU MD3, perlu ada putusan hukum yang berkekuatan tetap terlebih dahulu.
"Memang dari segi undang-undang tidak dilarang, tapi dari aspek moralitas harusnya dia mundur agar DPR tidak dipimpin tersangka korupsi," pungkas Ramses. (gir/jpnn)
Pengamat politik Maksimus Ramses Lalongkoe mengatakan, Setya Novanto sebaiknya sukarela mengundurkan diri dari posisi Ketua DPR, setelah ditetapkan
Redaktur & Reporter : Ken Girsang
- Golkar Dorong Pemuda Jadi Duta Diplomasi Politik di ASEAN
- Golkar Perintahkan Seluruh Kader yang Terpilih Jadi Kepala Daerah Wajib Ikut Retret
- Komisi III Bentuk Panja Pengawasan Impor, Legislator Golkar Singgung Modus Penyimpangan
- Golkar Hormati Hak Prerogatif Prabowo dalam Reshuffle Kabinet
- Soal Demonstrasi Indonesia Gelap, Elite Golkar: Bagus, Membuat Peringatan Waspada
- Reses DPRD DKI, Alia Noorayu Laksono Serap Aspirasi Masyarakat Jakarta Timur.