Jika Terbukti Skimming, BRI Siap Ganti Uang Nasabah
jpnn.com, JAKARTA - Pihak Bank BRI saat ini sedang dalam proses pengembalian dana nasabah yang hilang disedot secara misterius.
BRI juga perlu memvalidasi data transaksai nasabah, sehingga butuh waktu 1-2 hari untuk melakukan pendataan.
Corporate Secretary BRI Bambang Tribaroto mengatakan, BRI sedang melakukan investigasi internal, baik atas jumlah kerugian nasabah maupun sistem keamanan internalnya. “Kami juga telah melaporkan hal ini kepada pihak berwajib,” ungkapnya, Selasa (13/3).
BRI tetap akan bertanggung jawab penuh terhadap kerugian yang dialami nasabahnya, apabila hasil investigasi menunjukkan terbukti ada skimming.
Edukasi keamanan nasabah selalu dilakukan perseroan melalui media sosial resmi milik BRI yakni Twitter @kontakBRI dan Facebook BANK BRI. Edukasi kepada nasabah juga dilakukan lewat website bri.co.id, SMS, e-mail dan kantor cabang BRI seluruh Indonesia.
“BRI juga terus mengimbau nasabah agar mengganti PIN (personal identification number) secara berkala,” sambungnya.
Sementara Kadivhumas Polri Irjen Setyo Wasisto menjelaskan, kasus skimming memang beberapa kali terjadi, yang sebelumnya ada tiga WN Turki ditangkap di Bali karena melakukan skimming. ”Tidak hanya sekali,” ujarnya.
Yang pasti, kasus semacam itu menggunakan perangkat teknologi untuk menjalankan aksinya. Baik, untuk mengambil data dan nomor pin kartu ATM. ”Namun, semua harus ditindak,” terang mantan Wakabaintelkam tersebut.
Pihak Bank BRI sedang melakukan investigasi internal terkait kasus pembobolan rekening sejumlah nasabah BRI di Kediri.
- Viral Polisi Pangkat Kompol Dibentak Pemotor di Kediri, Pelaku Ternyata
- Polisi Buru Pelaku Pembunuhan di Kediri, Korban-Tersangka Kakak Beradik
- Polisi Usut Kasus Pembunuhan Seorang Warga di Kediri, Pelaku Diduga Saudara Korban
- BRI-MI Raih Pernghargaan Product Enhancement of The Year 2024, Bukti Inovasi di Dunia Investasi
- Pembunuhan di Kediri Bikin Gempar, Korban 2 Anak, Pelakunya Tak Disangka
- AgenBRILink Tembus 1 Juta, BRI Cetak Milestone Sejarah Inklusi Keuangan Indonesia