Jika Terbukti Skimming, BRI Siap Ganti Uang Nasabah

Sementara Kanit VI Subdit III Dittipid Siber Bareskrim AKBP Endo Prihambodo menjelaskan, ancaman kejahatan siber akan terus meningkat mengingat teknologi kian maju. ”Kondisi semacam ini tentu harus mampu dihadapi dan diwaspadai,” terangnya.
Ruang kejahatan siber begitu luas, maka sangat wajar bila pelaku kejahatan skimming itu kemungkinan berada di luar negeri.
”Kejahatan siber itu tidak mengenal batas negara. Namun, yakin pasti bisa untuk terungkap,” paparnya.
Di lain pihak, para pelaku industri digital sendiri mengaku terus berupaya dan berkomitmen mengenai kemanan data nasabah.
Komitmen tersebut salah satunya diwujudkan dengan membentuk tim ”security” khusus cyber. Misalnya pelaku e-commerce Blibli.com.
Senior Marketing Communication Manager Blibli.com Lani Rahayu menjelaskan bahwa pihaknya selalu menggalakkan tindakan preventive melalui peningkatan keamanan dengan menggunakan tools-tools yang ada.
”Tools ini bukan hanya alat, tapi juga berbagai metode seperti antivirus, patch bug, pengecekan keamanan berkala atau penetration testing. Team kami, khususnya di bagian teknologi dan infrastructure diwajibkan untuk mengikuti berita security, mengikuti panduan keamanan yang ada,” ujar Lani.
Menurut Lani, masalah keamanan cyber di Indonesia kini semakin krusial karena pertumbuhan pengguna internet di Indonesia yang diikuti berkembangnya transaksi dagang e-commerce dalam 5 tahun terakhir.
Pihak Bank BRI sedang melakukan investigasi internal terkait kasus pembobolan rekening sejumlah nasabah BRI di Kediri.
- SP IMPPI Desak Pemerintah Bentuk Tim Gabungan untuk Tangani Kasus TPPO di Kamboja
- Ibu dan Balita di Kediri Ditabrak Mobil, Pengemudinya Mabuk?
- Banjir Memutus Jalan di Kediri
- Kajari Kediri Melepas Tembakan saat Mobilnya Diadang Pemotor, Ini yang Terjadi
- Viral Polisi Pangkat Kompol Dibentak Pemotor di Kediri, Pelaku Ternyata
- Polisi Buru Pelaku Pembunuhan di Kediri, Korban-Tersangka Kakak Beradik