Jika Tercabut Akarnya, Maka Bangsa Itu Menunggu Kematian
Dalam kesempatan itu, Haeruddin memaparkan berbagai sejarah bangsa, mulai dari zaman kerajaan nusantara hingga masa pergerakan.
Semua sejarah mengandung dan memberikan proses penguatan nilai-nilai kebangsaan.
"Kita mudah diadudomba karena sejarah tak pernah dibuka," ujarnya. "Sosialisasi ini juga sebagai upaya agar bangsa ini tak tercerabut dari akar bangsa," tambahnya.
Dalam sosialisasi itu dikatakan, Indonesia adalah bangsa yang memiliki keragaman.
Meski beragam tapi sepakat untuk bersatu. "Kita bersatu untuk menghadirkan kemajuan, keadilan, dan kemakmuran," paparnya.
Pria asal Garut, Jawa Barat, itu mengajak semua untuk bersyukur sebab bangsa Indonesia masih ada.
Dia membandingkan dengan Uni Soviet dan Jugoslavia yang sudah bubar. "Di sana bubar karena kemakmuran dan kesejahteraan tak hadir," ungkapnya.
Rektor Universitas Sangga Buana, Asep Effendi, dalam sambutan mengatakan sosialisasi ini penting sebab kalau dilihat di masyarakat ada gejala menurunnya pemahaman dan nilai kebangsaan.
Anggota MPR dari Fraksi PAN, Haeruddin mengingatkan mahasiswa ratusan mahasiswa Universitas Sangga Buana, Bandung, bahwa Indonesia saat ini sedang
- JDF & Ketua MPR RI Sepakat Terus Mendukung Kemerdekaan Palestina
- Ketua MPR RI Gaungkan Dukungan untuk Palestina saat Pelantikan Presiden
- Tok! Ahmad Muzani Jadi Ketua MPR, Ini Nama-Nama Wakilnya
- Pimpinan MPR Nilai Putusan MKD untuk Bamsoet Cacat Prosedural
- Terima Dubes Kazakhstan, Ketua MPR Dukung Kerja Sama Sister City Astana-IKN Nusantara
- Menag Yaqut Ingin Jadikan KUA Tempat Nikah Semua Agama, Umat Hindu Bereaksi