Jika Terpilih, Jokowi Bakal Usut Tuntas Kudatuli
jpnn.com - JAKARTA - Calon presiden (capres) dari PDIP, Joko Widodo alias Jokowi menegaskan bahwa kasus penyerangan markas PDI di Jakarta pada 27 Juli 1996 atau kasus Kudatuli harus dituntaskan.
Tetapi, Jokowi belum mau bicara banyak soal penuntasan kasus tersebut karena masih fokus dengan pemenangan pemilihan legislatif (pileg) tanggal 9 April 2014 mendatang.
"Ya (kasus Kudatuli) penting dong. Tapi kita urusan Pileg dulu," ujar Jokowi kepada wartawan di depan rumah dinasnya di Menteng, Jakarta, Sabtu (15/3).
Politisi PDIP ini mengaku belum mendapat arahan dari ketua umum partainya, Megawati Soekarnoputri untuk mengungkap kasus-kasus lama terkait pelanggaran hak azasi manusia (HAM).
Namun, jika diperlukan, Jokowi akan mengangkat isu pelanggaran HAM dalam kampanyenya sebagai capres PDIP.
"Ya, bisa saja. Nanti dilihat kampanyenya. Kalau perlu ya (dipakai)," imbuh mantan Wali Kota Surakarta ini.
Seperti diketahui, pada tanggal 27 Juli 1996 terjadi penyerangan terhadap kantor PDI yang terletak di Jalan Diponegoro 58, Jakarta Pusat, yang pada saat itu masih dikuasai oleh pendukung Megawati Soekarnoputri.
Penyerangan dilakukan oleh pendukung Ketua Umum PDI versi kongres Medan Soerjadi dengan dibantu oknum aparat. Lima orang tewas, 149 luka-luka, dan 136 ditahan akibat peristiwa itu.
Sampai sekarang belum jelas siapa dalang yang berada di belakang penyerangan tersebut. Bahkan, saat Megawati yang notabenenya merupakan korban menjabat sebagai presiden pada tahun 2001-2004, penyelesaian kasusnya tidak mengalami kemajuan berarti. (dil/jpnn)
JAKARTA - Calon presiden (capres) dari PDIP, Joko Widodo alias Jokowi menegaskan bahwa kasus penyerangan markas PDI di Jakarta pada 27 Juli 1996
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Punya Prestasi Bagus, Fly DBA Indonesia Raih Penghargaan Tertinggi dari Saudia Airlines
- Tidak Ada Optimalisasi di Seleksi PPPK 2024 Tahap 1
- Pengurus Baru Dilantik, KAHMI Unkris Siap Berkontribusi Wujudkan Indonesia Emas
- Merayakan HUT ke-17, TMP Ingin Melahirkan Kader Kritis dan Berpikir Matang
- Yanuar Arif Mengapresiasi Respons Cepat Menteri PU terhadap Aspirasi Masyarakat Banyumas-Cilacap
- Bambang Hero Dipolisikan Warga Babel, Kuasa Hukum Terdakwa Kasus Timah Jelaskan Ini