Jika The Fed Putuskan Menaikkan Suku Bunga...

Data-data indikator lain seperti capaian inflasi di tanah air maupun defisit neraca berjalan juga menjadi acuan bagi BI untuk mengambil keputusan. Namun, diakuinya, meski data neraca perdagangan yang dirilis Selasa (15/9) menunjukkan hasil surplus, hal tersebut belum mampu meredam gejolak pelemahan nilai tukar rupiah.
Selain BI, lanjutnya, keputusan The Fed juga ikut mempengaruhi hampir seluruh negara. Bahkan, negara maju sekalipun ikut mempersiapkan diri menghadapi keputusan FOMC meeting. Eko mencontohkan pada Tiongkok dan Inggris yang jauh-jauh hari telah mengantisipasi kenaikan suku bunga The Fed.
"Tiongkok sudah mengambil langkah duluan untuk mendevaluasi mata uangnya. Tidak ketinggalan juga Bank Sentral Inggris yang juga berencana mulai menaikkan suku bunganya. Banyak negara-negara yang sudah mempersiapkan diri terhadap keputusan FOMC meeting besok," katanya. (owi/gen/dee/lus)
JAKARTA - Ekonom INDEF Eko Listyanto mengungkapkan bahwa depresiasi nilai tukar rupiah yang hampir menyentuh Rp 14.500 masih disebabkan oleh sentimen
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Bank Raya Targetkan 10 Ribu Nasabah Baru pada Pesta Rakyat Nusantara di TMII
- Kemacetan Panjang di Pelabuhan Tj Priok, Ketum INSA Bilang Begini
- Harga Pangan Hari Ini, Bawang Merah Menurun, Cabai Masih Tinggi
- Soal Penutupan Sementara Padma Hotel Bandung, Ini Penjelasan Manajemen
- Strategi Bank Raya Memperkuat Layanan Digital, Lewat Kecanggihan Fitur & Kinerja
- Setelah Stabil, Harga Emas Antam Hari Ini 21 April 2025 Naik Lagi