Jilbab IKN
Oleh: Dahlan Iskan
Lalu gempar. Petir dan hujan hujatan memenuhi langit IKN dan Indonesia. Mereka diberitakan dipaksa melepas jilbab. Ini soal sensitif.
Reaksi pemerintah sangat lemah. Pemerintah seperti orang yang lagi cari-cari ranting pohon untuk pegangan agar tidak jatuh.
Ranting yang diraih itu ternyata ranting kering. Misalnya: "mereka sudah menandatangani pernyataan bersedia tidak berjilbab selama bertugas sebagai pengibar bendera di upacara peringatan proklamasi kemerdekaan negara di ibu kota Nusantara".
Alasan yang sangat lemah.
Ranting itu hampir patah. Lalu pemerintah meloncat mundur: Paskibraka boleh berjilbab. Seperti tahun-tahun sebelumnya.
Kita akan lihat bersama hari ini di siaran langsung televisi dari IKN. Apakah mereka benar-benar kembali mengenakan jilbab. Atau sebagian tetap memilih melepas jilbab tanpa harus dipaksa.
Saya pun mengamati foto-foto Paskibraka tahun-tahun sebelumnya. Rasanya jilbab mereka tidak terasa mengganggu apa pun. Rasa patriotisme tetap tinggi. Kesan nasionalisme juga tidak terganggu.
Itu, mungkin, karena model jilbab yang diciptakan untuk Paskibraka sangat tepat. Bagus. Jilbab militer. Pas dengan uniform putih-putih mirip tentara di TNI-AL.