Jimly Anggap tak Penting Kerjasama KPU-Lemsaneg

jpnn.com - JAKARTA - Ketua Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu (DKPP), Jimly Asshiddiqie, menyarankan Komisi Pemilihan Umum (KPU) membatalkan kerjasama dengan Lembaga Sandi Negara (Lemasaneg). Menurutnya, langkah pembatalan jauh lebih baik daripada tetap meneruskannya.
"Jadi pragmatis saja, apalagi memang apa yang disuarakan partai di luar sekretariat gabungan (PDIP, NasDem, Hanura, Gerindra) kayaknya sudah menjadi sikap. Nah kalau sudah begitu, susah menerangkannya. Jadi ya sudahlah, batalin saja, tidak penting banget," ujar Jimly di Jakarta, Selasa (26/11).
Menurut Jimly, pembatalan kerjasama bukan soal benar atau salah. Bukan juga bahwa hal tersebut terkait niat baik atau buruk. Hanya saja daripada KPU membuang-buang waktu menghadapi ketidakpercayaan masyarakat yang ditimbulkan dari kerjasama tersebut, maka tentu akan jauh lebih baik jika dibatalkan.
"Lebih baik begitu biar KPU lebih bebas. Kalau dia butuh teknologi, bisa diambil dari mana saja," ujarnya.
Guru Besar Ilmu Hukum Tata Negara Universitas Indonesia ini menilai, teknologi tetap diperlukan untuk kemajuan bangsa, termasuk dalam mengelola data pemilu. Karena itu meski nantinya batal bekerjasama dengan Lemsaneg, bukan berarti KPU anti teknologi.
Yang penting saat ini menurut Jimly, KPU harus dapat mengembalikan terlebih dahulu hubungan saling percaya penyelengara pemilu dengan peserta.
"Ini yang harus dibangun. Saya selalu mendorong KPU dan Bawaslu harus dekat dengan parpol, tapi jaraknya sama satu dengan yang lain, sama," katanya. (gir/jpnn)
JAKARTA - Ketua Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu (DKPP), Jimly Asshiddiqie, menyarankan Komisi Pemilihan Umum (KPU) membatalkan kerjasama dengan
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Dukung Danantara, PAN: Presiden Prabowo Pasti Sudah Menghitung Segala Aspek
- Gus Imin: Kontribusi Perempuan Bangsa Sudah Terbukti Sejak Awal & Nyata
- AHY Berkisah soal Megawati dan Prabowo Tak Suka Demokrat Dibegal
- AHY Beri Tongkat Komando Bertuliskan Asmaulhusna kepada Prabowo, Apa Maknanya?
- Momen Prabowo Goda AHY dan Gibran, Mbak Puan Melirik
- Melchias Mekeng DPR Mencurigai Ada Nepotisme Dalam Penempatan Pegawai OJK