Jimly: Fufufafa Cermin Tingkat Peradaban Demokrasi Masih Rendah
jpnn.com, JAKARTA - Pakar hukum tata negara Jimly Asshiddiqie menilai akun Fufufafa sebagai cermin tingkat demokrasi yang masih rendah dan kampungan, karena aktivitas pengguna tersebut menerapkan kampanye negatif.
"Fufufafa tidak lain cermin tingkat peradaban demokrasi masih rendah dan kampungan, sangat didominasi negative and black campaign, menyerang pribadi," kata dia dalam X akun @jimlyas dikutip Senin (16/9).
Namun, dia meminta semua pihak tidak melanjutkan isu soal akun Fufufafa, karena aktivitas pengguna itu sudah sepuluh tahun lalu.
"Misal pun orangnya memang benar, kejadiannya waktu pilpres sepuluh tahun lalu. Sudah, lah, lupakan saja, apalagi kalau cuma untuk adu domba presiden terpilih vs wakilnya," kata Jimly.
Diketahui, potongan gambar berisi aktivitas Kaskus akun Fufufafa pada sepuluh tahun lalu membuat heboh X.
Sebab, akun tersebut mengolok-olok Presiden terpilih RI Prabowo Subianto, Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono atau SBY, hingga elite Gerindra Habiburokhman.
Belakangan, nama Wapres terpilih RI Gibran Rakabuming Raka yang berstatus sebagai putra sulung Presiden RI Joko Widodo (Jokowi), dikaitkan sebagai pengendali Fufufafa.
Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) itu menganggap isu soal Gibran sebagai pengendali Fufufafa bakal membesar ke depannya.
Pakar hukum tata negara Jimly Asshiddiqie mengungkap penilaian soal aktivitas pengguna Fufufafa yang heboh di media sosial. Apa katanya?
- Wapres Gibran Tinjau Kesiapan Infrastruktur Transportasi Menjelang Nataru
- Kewenangan Dewan Pertahanan Nasional Dianggap Berbahaya Bagi Demokrasi dan HAM
- Respons Gibran Seusai Dipecat PDIP: Kami Menghargai & Menghormati Keputusan Partai
- Jokowi & Gibran Baru Dipecat, PDIP Tak Mau Ada Narasi Jahat
- MPR RI Berperan Penting jaga Stabilitas Demokrasi di Indonesia
- Baznas Gelar Apel Kesiapsiagaan Bencana di Semarang, Gibran Dijadwalkan jadi Inspektur Upacara