Jimly Kritisi Cara SBY Tunjuk Patrialis sebagai Hakim MK

jpnn.com - JAKARTA - Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK), Jimly Asshiddiqie menilai mantan Menteri Hukum dan HAM Patrialis Akbar cukup mumpuni untuk menjadi hakim konstitusi. Hanya saja, penunjukan Patrialis sebagai hakim konstitusi oleh Presiden SBY dinilai tidak tepat.
"Patrialis itu kan pernah menjabat Menkumham, orangnya tepat. Cuma karena caranya tidak sempurna jadi dipersoalkan," kata Jimly di sela-sela acara open house di kediamannya di Pondok Labu, Jakarta Selatan, Sabtu (10/8).
Menurut Jimly, proses penunjukan Patrialis sebagai hakim MK dari jalur pemerintah tidak transparan. Padahal, sambungnya, berdasarkan aturannya proses rekrutmen hakim MK harus transparan dan partisipatif.
Hal inilah yang lantas dipersoalkan oleh sejumlah lembaga swadaya masyarakat (LSM). Jimly pun menilai penolakan Patrialis oleh unsur LSM tersebut adalah hal wajar.
"Kenapa LSM ribut, bukan persoalan kapasitas Patrialis. Soal prosedur rekrutmen kok tiba-tiba, padahal undang-undang kan harus transparan dan partisipatif," papar Ketua Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu (DKPP) ini.
Meski proses rekrutmen Patrialias dinilai janggal, Jimly tetap menghormati keputusan SBY. Menurutnya, keputusan SBY tersebut sudah mengikat. "Kita hormati putusan Presiden ini," tandasnya. (dil/jpnn)
JAKARTA - Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK), Jimly Asshiddiqie menilai mantan Menteri Hukum dan HAM Patrialis Akbar cukup mumpuni untuk menjadi
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Waka MPR: Program Wajib Belajar 13 Tahun Harus Diwujudkan
- Pelanggan McD Indonesia Donasi Rp 750 Juta ke 40 Sekolah melalui Program NBD
- Dosen Unnes Ternyata Lakukan Pelecehan Terhadap 4 Mahasiswi
- Stok Pangan di Kota Tangerang Aman Hingga Lebaran, Tidak Perlu Panic Buying
- Usut Kasus Investasi Fiktif, KPK Periksa Petinggi PT FKS Food dan IMM
- Ratusan Santri Dilatih Usaha Boga dan Barista, Gus Yasin: Upaya Penanggulangan Kemiskinan