JIS Dinilai Belum Layak untuk FIFA Matchday, PSSI Singgung Harga Sewa Mahal
jpnn.com, JAKARTA - PSSI menilai Jakarta International Stadium (JIS) belum layak untuk menjadi lokasi gelaran FIFA Matchday.
Sekjen PSSI Yunus Nusi bahkan menyinggung harga sewa stadion internasional itu yang disebut mahal.
“Kendala lain adalah biaya sewa stadion yang tinggi. Tim sekelas Persija Jakarta pun lebih memilih stadion di Bekasi. Tentu juga selain karena infrastruktur yang belum memadai,” ucap Yunus dilansir dari laman pssi.org, Jumat (9/9).
Yunus menyinggung hal ini setelah pihaknya melakukan inspeksi untuk laga FIFA Matchday.
Menurut dia, JIS belum memenuhi kelayakan 100 persen infrastruktur seperti area drop off tim hingga sirkulasi aktivitas terkait pertandingan di outer perimeter yang menumpuk di barat dan utara.
Concourse timur, bahkan belum dapat digunakan, perimeter tribune perlu pengkajian ulang, pagar perimeter di bawah concourse barat tidak kokoh, dan sarana prasarana pendukung, seperti kantung parkir, transportasi umum, dan jalan akses menuju stadion yang belum sesuai standar.
"Karena itu, untuk menggelar sebuah pertandingan FIFA Matchday yang mengundang penonton sangat banyak, perlu dilakukan simulasi terkait jumlah penonton, mulai dari 25, 50, 75, hingga 100 persen dari perhitungan maximum safety capacity," kata dia.
Yunus memaparkan untuk ukuran JIS yang begitu megah dengan daya tampung 80 ribu kursi, hanya bisa menampung parkir sekitar 800 unit kendaraan roda empat sangat berisiko.
Sekjen PSSI menilai Jakarta International Stadium (JIS) belum layak menggelar laga FIFA Matchday. Dia juga menyinggung soal harga mahal.
- Piala AFF 2024: Timnas Indonesia Gagal Penuhi Target, PSSI Evaluasi Shin Tae Yong?
- Tanpa Pemain Diaspora PSSI, Shin Tae Yong Hanya Pelatih Biasa
- Ternyata Ini Target PSSI untuk Timnas Indonesia di Piala AFF 2024
- Kementerian PU Dorong Pengelolaan Stadion Berstandar Tinggi
- Pesan Tegas Erick Thohir untuk Shin Tae Yong: Jangan Banyak Mengeluh, Fokus di Program
- Timnas Indonesia Gagal Mengalahkan Laos, Erick Thohir tidak Puas