Jiwa Korsa Jangan Salah Kaprah
jpnn.com, JAKARTA - Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Taufik Kurniawan mengaku sangat prihatin atas meninggal taruna Akademi Kepolisian Muhammad Adam di tangan seniornya.
Taufik mengatakan, kekerasan sudah terjadi di mana-mana. Tidak hanya di SLTP, SLTA, SMK, tapi juga terjadi di Akpol.
"Inilah yang saya maksud jangan kita santai-santai. Jiwa korsa jangan sampai diterapkan salah kaprah," kata Taufik di gedung DPR.
Dia mengatakan, budaya senioritas dan junioritas itu warisan peninggalan zaman Belanda.
"Ganti senioritas dan junioritas dengan kegiatan yang sifatnya menjalin keakraban dan saling mengasihi," paparnya.
Dia sepakat supaya Kapolri Jenderal Tito Karnavian membentuk tim pencari fakta untuk mencari siapa pelaku terduga penganiayaan.
"Bayangkan setelah taruna nusantara siswa anak didik kita yang pintar-pintar jadi korban kekerasan," ungkapnya.
Dia mengatakan, kadang-kadang di sekolah yang dibiayai negara, jiwa-jiwa senioritas jadi menjadi hal yang dominan.
Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Taufik Kurniawan mengaku sangat prihatin atas meninggal taruna Akademi Kepolisian Muhammad Adam di tangan seniornya.
- Viral, Taruna Akpol Serang Perwira Pengasuhnya, Begini Respons Kombes Artanto
- Irjen Sandi Beri Pembekalan Tentang Humas kepada Taruna Akpol Angkatan 56
- Keterlaluan Jika Anak Petinggi Polri Terduga Pelaku Onar Masih Diterima Masuk Akpol
- Anak Petinggi Polri Berpangkat Kombes Diduga Aniaya Calon Taruna Akpol, Bapaknya
- Inilah Pemicu Anak Petinggi Polri Diduga Menganiaya Calon Taruna Akpol, Alamak
- Pelantikan 1.028 Taruna, Begini Pesan Kapolri