Jiwa Terbelah
Oleh Dahlan Iskan
Beasiswa itu berlanjut ke tingkat doktor. Itu setelah tim guru besar Cambridge menyatakan karya tulis Tara untuk lulus master sudah menyamai disertasi doktor. Pun doktor itu boleh diambil di Cambridge atau Harvard, Boston.
Tara memutuskan tetap di Cambridge. Hanya saja dia juga mengambil di Harvard selama enam bulan.
Suatu saat ayahnya datang ke Boston. Bersama ibunya. Tidak mau di hotel. Ingin tidur sekamar di asrama Tara.
Sang ayah tidur di ranjang. Sang ibu di kursi. Tara sendiri di lantai. Tanpa kasur.
Tidur bersama itu ternyata sengaja dilakukan sang ayah. Sebagai cara paling intensif. Untuk menginsyafkan Tara. Agar bisa kembali ke jalan iman.
Setelah seminggu di Boston sang ayah kehabisan harapan. Tara sudah terlalu jauh tersesat. Sang ayah pulang dengan penuh kekecewaan.
Tara akhirnya meraih gelar doktor. Di umurnya yang 27 tahun. Dengan disertasi tentang filsafat sejarah. Terkait dengan Gereja Mormon dalam sejarah.
Disertasi pertama di bidangnya. Judulnya: The Family, Morality and Social Science in Anglo American Cooperative Thought, 1813-1890. Tahun 2014 itu dia bergelar doktor.