Jiwa Terbelah
Oleh Dahlan Iskan
Setelah berbagai rayuan akhirnya ayahnya mengizinkan. Harus didampingi sang ibu. Ibunya juga kesenangan.
Waktu tiba hari pementasan sang ayah ternyata ingin menyaksikan. Diam-diam. Tahu-tahu sang ayah antre di loket karcis. Duduk di deretan kursi paling depan pula.
Saat Tara tampil di panggung matanya sering curi-curi wajah ayahnya. Namun suara Tara memang hebat.
Selesai pertunjukan Tara sudah siap akan diapakan saja oleh ayahnya. Ternyata ayahnya memujinya. Merangkulnya. Dan memberikan beberapa saran.
Tahun berikutnya, saat Tara umur 17 tahun, dia berani kan minta izin ayahnya: sekolah. Reaksi pertama sang ayah sangat marah. Dianggap akan melawan Tuhan. Akan menjadi kafir. Akan menjadi sosialis.
Namun akhirnya sang ayah mengizinkan. Hanya saja sang ayah tidak akan memberi uang sepeser pun.
Ayahnya mengira umur Tara sudah 18 tahun. Sudah di luar tanggung jawabnya.
Namun Tara tidak risau. Dia punya tabungan dari kerja diam-diamnya.