JK: Ada Gerakan Adu Domba
Jumat, 15 Februari 2013 – 10:48 WIB
MAKASSAR -- Mantan Wakil Presiden RI, HM Jusuf Kalla menilai teror bom molotov yang terjadi di sejumlah rumah ibadah di Kota Makassar, Sulawesi Selatan adalah gerakan untuk memecah belah masyarakat Sulsel. Dia menilai, ada gerakan untuk mengadu domba masyarakat di wilayah ini.
"Ini gerakan adu domba. Kalau memang untuk merusak, maka perusakan harus dilakukan secara total," jelas JK dalam pertemuan dengan sejumlah tokoh masyarakat di kantor Balai Kota Makassar Seperti yang dilansir FAJAR (JPNN Group), Jumat (15/2).
Baca Juga:
Dalam pertemuan yang dipimpin Kapolda Sulsel, Irjen Mudji Waluyo itu, JK meminta kepada masyarakat tidak terprovokasi terkait dengan kejadian itu. Menurutnya, secara ideologi, tidak ada ajaran agama apapun yang mengajarkan kekerasan. Oleh karena itu, pelaku pelemparan ke rumah ibadah itu adalah musuh bersama. "Mari kita bantu polisi. Tapi bukan bantu mengeroyoki orang, bantu polisi memberikan informasi," jelasnya.
Kepala Kepolisian Daerah (Kapolda) Sulsel, Irjen Mudji Waluyo mengatakan, pihaknya mengaku akan memperketat pengamanan di rumah ibadah. Pihaknya akan menyiagakan dua sampai tiga personel kepolisian untuk berjaga-jaga di tempat ibadah. Pengamanan dilakukan secara terbuka dan tertutup. "Kita juga akan mengajak untuk setiap lapisan organisasi keagamaan untuk membantu," jelasnya.
MAKASSAR -- Mantan Wakil Presiden RI, HM Jusuf Kalla menilai teror bom molotov yang terjadi di sejumlah rumah ibadah di Kota Makassar, Sulawesi
BERITA TERKAIT
- Puluhan Rumah di Palabuhanratu Sukabumi Rusak Akibat Abrasi Pantai
- 391 Peserta Ikuti SKB CPNS Kota Bengkulu
- Menjelang Nataru, Polda Lampung Gelar Operasi Lilin Krakatau 2024
- Jadi Mitra Strategis Kementan, Kementrans Siap Bantu Penyediaan Tenaga Kerja
- Pengamanan Nataru, Polres Banyuasin Kerahkan 304 Personel Gabungan
- Jalur Puncak Bogor Malam Tahun Baru Ditutup untuk Kendaraan