JK: Beda Partai Nasionalis dan Agamis Kian Tipis

JK: Beda Partai Nasionalis dan Agamis Kian Tipis
JK: Beda Partai Nasionalis dan Agamis Kian Tipis

Ditempat yang sama, Masdar F Mas’udi dari PBNU menganggap kalau saat ini agama sudah masuk ke ruang privat, hingga mencampuri urusan pribadi. Contohnya adalah fatwa tentang golongan putih (golput).

Menurut Masdar, harusnya agama tetap dalam ranah publik, sehingga masyarakat tetap dalam etika agama. ”Bukan legal formal yang menarik garis halal atau haram, dan haq atau bathil,” tukas dia.

Lebih lanjut, Jusuf Kalla menganggap saat ini kondisi antarumat beragama lebih baik dibanding masa lalu. Konflik agama seperti di Ambon dan Poso, kata dia, bukan disebabkan oleh masalah agama, tetapi bermula dari politik hingga menjadi ketidakadilan ekonomi.

“Politisasi agama saat ini pun lebih baik dari kondisi tahun 70-an yang perang ayat. Dulu tiap partai bawa ayat, Golkar juga bawa-bawa ayat. Sekarang ini, sudah tidak ada partai politik yang membawa-bawa ayat,” katanya.(fas/JPNN)

Berita Selanjutnya:
KPK Segera Eksekusi Urip

JAKARTA - Dikotomi antara partai berbasis agama dengan partai nasionalis sudah sangat tipis. Hal itu terlihat dari komposisi calon legislatif (caleg),


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News