JK Bicara Recall Gus Choi dan Lily
Kamis, 31 Maret 2011 – 08:14 WIB

JK Bicara Recall Gus Choi dan Lily
JAKARTA – Safari politik Dewan Penyelamat Negara (DEPAN) kembali dilanjutkan. Setelah Din Syamsudin dan Hasyim Muzadi, giliran mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla ditemui oleh sejumlah aktivis DEPAN. Tidak hanya berbicara masalah kebangsaan, JK juga berbicara masalah recall (penarikan kembali) dua anggota DPR yang juga aktivis DEPAN, Effendy Choirie dan Lily Chadijah Wahid. Pertimbangan recall, kata Kalla, sebaiknya dipandang pada hal-hal yang lebih substansial. Partai bisa melakukan recall, jika anggota dewan yang bersangkutan tidak lagi memenuhi syarat sebagai anggota partai. ”Misal Bu Lily pindah ke Golkar, nah itu bisa direcall,” kata Kalla.
”Seharusnya recall lebih sulit syaratnya sekarang,” kata Kalla di antara para aktivis DEPAN di Rumah Makan Ny Suharti, Jakarta, kemarin (30/3/2011). Hadir bersama JK, Gus Choi dan Lily mendampingi. Tampak pula aktivis DEPAN lainnya, seperti Laode Ida, Bambang Soesatyo, Saurip Kadi, Adhie Massardi, Fuad Bawazier, Permadi, Marwan Batubara, dan Eggi Sudjana.
Baca Juga:
Menurut Kalla, jika melihat konteks parlemen, memang proses recall adalah sesuatu yang wajar. Namun, di Pemilu 2009, konteks recall anggota DPR seharusnya bisa dipersulit. Pertimbangan utamanya, bahwa anggota DPR dipilih dengan suara terbanyak. ”Dulu anggota dewan ditaruh di nomor urut, sekarang kan suara terbanyak,” kata Kalla.
Baca Juga:
JAKARTA – Safari politik Dewan Penyelamat Negara (DEPAN) kembali dilanjutkan. Setelah Din Syamsudin dan Hasyim Muzadi, giliran mantan Wakil
BERITA TERKAIT
- Ibas Sebut Penguatan Riset dan Pendidikan di Indonesia Harus Diperkuat
- Bupati Dony Luncurkan Aplikasi Berhidmat, Permudah ASN Baca Al-Qur’an Selama Ramadan
- TNI Duduki Jabatan Sipil, Sistem Merit di Kementerian Pasti Rusak
- Honorer K2 Mengadu Masalah Rekrutmen PPPK 2024 ke Komnas HAM, Semoga Didengar Prabowo
- 21 Proyek Strategis Hilirisasi Nasional Segera Dieksekusi, Abdul Rahman Puji Bahlil
- KPK Periksa Roby Tan dalam Kasus Dugaan Korupsi Pengadaan IT