JK dan Mega Imbangi SBY-PKS
Penjajakan Koalisi Hadapi Pilpres
Kamis, 12 Maret 2009 – 09:27 WIB
Ada kabar bahwa pertemuan itu merupakan rekayasa Burnap? "Etika politiknya, semua kebijakan parpol tentu harus didiskusikan dan sepersetujuan Ketum (Jusuf Kalla, Red) dulu. Tidak mungkin pribadi," tandasnya.
Tak Ingin Putus Silaturahmi
Hari ini, Megawati dan Jusuf Kalla, dua pucuk pimpinan parpol besar di Indonesia, menggelar silaturahmi politik. Pertemuan di tempat netral itu diiringi spekulasi politik bahwa keduanya bersiap-siap berkoalisi untuk memenangkan pilpres.
Munculnya spekulasi bakal lahir koalisi Merah-Kuning (PDIP-Golkar) itu disebabkan JK sudah mendeklarasikan diri maju sebagai capres, berpisah dengan SBY yang resmi dicalonkan oleh Partai Demokrat. Di sisi lain, Mega juga sedang mencari pasangan dalam membangun koalisi kuat untuk mengalahkan SBY.
JK, wakil presiden yang juga ketua umum Partai Golkar itu, mengungkapkan, selain silaturahmi antar pemimpin partai, dirinya membawa misi pribadi dengan Mega. Dia ingin memutus tradisi permusuhan para mantan presiden dengan presiden yang menggantikannya.
JAKARTA- Para elite mulai bekerja keras melancarkan strategi untuk memenangkan pemilihan presiden. Penjajakan koalisi dengan bungkus silaturahmi
BERITA TERKAIT
- Farhan–Erwin Tetap Kawal Penghitungan Suara di KPU
- Kubu RK-Suswono Sudah Bicara Strategi Menghadapi Pilkada Jakarta 2024 Putaran Kedua
- Hasil Quick Count Pilkada Belitung Timur, Kamarudin Muten-Khairil Anwar Unggul 65,77 persen
- Halau Massa, Kapolres Dipanah Salah Satu Pendukung Paslon Bupati
- Indikator: Data QC 100 Persen, Hasil Pilbup Cianjur Belum Bisa Disimpulkan
- Unggul di Berbagai Distrik, Kandidat MP3 Klaim Menang Pilkada Mimika 2024