JK Didemo Aktivis Antikorupsi
jpnn.com - JOGJA - Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) ke kampus UMY Sabtu (7/3) dimanfaatkan pegiat aktikorupsi untuk menggelar demonstrasi. Aksi diam yang dilakukan aktivis yang tergabung dalam Koalisi Masyarakat Sipil Antikorupsi Yogyakarta itu sempat membuat anggota kepolisian kelabakan.
Itu terjadi ketika massa yang membawa spanduk bertuliskan Rezim Jokowi-JK Gagal Berantas Korupsi, Ancaman Demokrasi sempat dilihat oleh JK ketika akan meninggalkan UMY.
Padahal, polisi sudah berusaha menutupi spanduk tersebut dengan tiga unit mobil truk milik Polres Bantul. "Kami ingin menyuarakan aspirasi dan kami ingin Wapres melihat isi spanduk ini," kata peserta aksi Tri Wahyu KH.
Dalam aksinya, massa menuntut Presiden Jokowi segera menghentikan kriminalisasi terhadap pimpinan, pegawai, dan pendukung KPK. Massa juga mendesak Jokowi memerintahkan Kapolri untuk mencopot Kabareskrim Komjen Budi Waseso yang dinilai brutal dalam menjalankan tugasnya sebagai anggota kepolisian.
Sebagai bukti, banyak penyidik KPK yang mulai dibidik, selain dua pimpinan KPK yaitu Abraham Samad dan Bambang Widjojanto ditetapkan sebagai tersangkan. Termasuk dua pendukung KPK yaitu Yunus Husein dan Denny Indrayana. Massa juga mendesak agar tidak ada kriminalisasi terhadap para jurnalis, aktivis, dan masyarakat yang sering menyuarakan antikorupsi.
"Segera copot dua plt pimpinan KPK yaitu Taufiqurrahman Ruki dan Indriyanto Seno Ajo yang paling bertanggungjawab atas pelemahan KPK. Pelemahan itu dimulai dengan melimpahkan kasus Budi Gunawan ke kejaksaan," tandas Tri Wahyu. (mar/laz)
JOGJA - Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) ke kampus UMY Sabtu (7/3) dimanfaatkan pegiat aktikorupsi untuk menggelar demonstrasi. Aksi diam yang
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Tolak MBG di Papua, Panglima OPM: Kami Tidak Segan Membakar dan Membunuh!
- Komisi IX Rapat Tertutup dengan Kepala BGN, Alasannya Ternyata Begini
- Kepala BGN Bantah Kabar Soal Mitra UMKM Mundur dari Pelaksanaan MBG
- Curahan Hati Pegawai Kejaksaan, Puluhan Tahun Mengabdi Malah Jadi Outsourcing
- Sebelum Disetujui Prabowo, Tito Sebut Ibu Kota Negara Masih di Jakarta
- Bertemu Menko AHY, Bamsoet Dorong Pemenuhan Perumahan Rakyat