JK Diprediksi Menang di Rapimnasus Golkar
Koalisi Dengan PDIP Makin Terbuka
Rabu, 22 April 2009 – 23:01 WIB
Rapat itu memutuskan dua hal. Pertama, Golkar memutuskan untuk menghentikan kominikasi politik dengan partai Demokrat setelah tidak nenemukan kata sepakat antar dua belah pihak.
Sebelumnya, Golkar memprioritaskan berkoalisi dengan Demokrat. Hanya saja, permintaan Demokrat agar Golkar mengajukan lebih dari satu cawapres ditolak Golkar. Alasannya, bertentangan dengan hasil Rapimnas 2008. Golkar pun menilai sikap Demokrat sebagai bentuk pendiktean. "Yang jelas memang tidak ada mufakat lagi, ajdi dihentikan," tandas Sekjen DPP Golkar Sumarsono.
Bukan itu saja alasannya. Wasekjen DPP Golkar Malkan Amin terang-terangan mengungkap keprihatinan terhadap perlakuan SBY kepada JK, baik sebagai Ketua Umum partai maupun sebagai parner dalam pemerintahan. "Kami melihat SBY memperlakukan JK sangat tidak wajar. Sama sekali tidak lagi mempertimbangkan kontribusi JK selama pemerintahan berjalan padahal sudah banyak mendapat pengakuan dari masyarakat," tandasnya.
Rapat harian DPP tersebut juga memutuskan memberi mandat kepada Ketua Umum DPP Golkar Jusuf Kalla untuk melakukan lobi politik. Ini, berpeluang akan menjadi salah satu keputusan yang akan dilahirkan rapimnas hari ini. "Sekarang, seluruhnya kita serahkan ke Ketua Umum untuk membangun komunikasi dengan partai lain," tegas Ketua DPP Syamsul Muarif.
JAKARTA - Rapat Pimpinan Nasional Khusus (Rapimnasus) Partai Golkar yang berlangsung di Hotel Borobudur, Kamis (23/4) diprediksi bakal berlangsung
BERITA TERKAIT
- Megawati Sebut Mundur Lebih Terhormat daripada Dipecat, Sindir Jokowi?
- HUT ke-52 PDIP: Megawati Perintahkan Kader Bonding dengan Rakyat
- Pemerintah Pertimbangkan Melantik Dahulu Kepala Daerah Tak Bersengketa di MK
- Dituding Berperan Memenangkan Istri di Pilkada Serang, Mendes PDT Merespons
- Megawati Anggap Ganjar Sudah Benar Bersikap Tolak Kedatangan Israel ke Indonesia
- Ahmad Yohan DPR Minta Pemerintah Bergerak Cepat Atasi Wabah PMK Sapi