JK Dongkrak Popularitas SBY di Luar Jawa
Rabu, 11 Februari 2009 – 16:20 WIB
Ditambahkannya, tidak banyak pilihan bagi Golkar selaku pemenang Pemilu 2004 untuk keluar dari kondisi ini. Kecuali, katanya, Golkar sanggup membangun soliditas lebih baik, dan membuat distansi (jarak) kedua figur sentral itu. Juga, Golkar harus bisa terlepas dari stigma partai besar yang tak punya nyali mengelus calon sendiri pada pilpres.
Baca Juga:
Kaenanya Yuddy juga menilai kedekatan SBY-JK juga menjadi salah satu mesin penggoncang soliditas Golkar pada pemilu legislatif mendatang. Pasalnya, para kader handal Golkar seperti Sultan Hamengkubuwono, Fadel Muhammad, Marwah Daud Ibrahim, bahkan Akbar Tandjung, yang seharusnya bisa menjaga soliditas partai, ternyata tercerai-berai.
"Mereka justru menilai kedekatan keduanya menjadi simbol hilangnya peluang bertarung untuk bisa mengendarai Golkar. Padahal, mereka-mereka dipastikan memiliki massa riil, yang berbaur di bawah bendera Golkar. Sementara, untuk memenuhi target 30 persen suara di pemilu legislatif, soliditas menjadi harga mutlak," ucapnya.
Yuddy menyarankan, seharusnya Golkar memberikan ruang kepada kader-kadernya untuk muncul sebagai capres. "Kalau merasa riskan hanya mengajukan satu tokoh, bisa dua atau tiga," tandas Yuddy.
JAKARTA - Pujian layak disandangkan untuk duet Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan Wakil Presiden HM. Jusuf Kalla (JK) yang memutuskan untuk
BERITA TERKAIT
- Nilai IKIP Kaltim Meningkat, Masuk Tiga Besar Nasional
- Yorrys Raweyai: DPD Akan Mengawal Proses Pembangunan PIK 2 Tangerang
- BPMK Lanny Jaya Diduga Potong Dana Rp 100 juta dari 354 Kampung
- Kipin Meraih Penghargaan Utama di Temasek Foundation Education Challenge
- Sri Mulyani: Setiap Guru adalah Pahlawan yang Berkontribusi Besar bagi Kemajuan Indonesia
- Kerugian Negara Hanya Bisa Diperiksa BPK, Ahli: Menjerat Swasta di Kasus PT Timah Terlalu Dipaksakan