JK Dukung Imbauan Menkopolhukam untuk Golkar

jpnn.com - JAKARTA - Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) mendukung imbauan Menkopolhukam Tedjo Edhy Purdijatno agar Golkar menunda pelaksanaan musyawarah nasional (munas) yang direncanakan di Bali pada 30 November yang akan datang. JK yang pernah memimpin Golkar itu mengatakan, imbauan Edhy itu justru positif untuk mencegah konflik berkepanjangan saat partai pimpinan Aburizal Bakrie tersebut menggelar munas di Bali.
"Apalagi di Bali, kalau nanti ada kayak kemarin di sini, ricuh besar-besaran kan bisa terjadi juga ke mana-mana. Isu itu menjadi internasional tidak bagus untuk Bali kalau jadi keributan itu," ujar JK di kantornya, Jakarta, Rabu, (26/11).
Karenanya JK berharap partai yang pernah dipimpinnya itu memilih waktu dan tempat yang pas. Selain itu, JK juga mengingatkan pentingnya izin dari pihak kepolisian.
Hanya saja, JK tak menyebut lokasi yang pas bagi Golkar untuk menggelar munas. Ia hanya mengatakan yang penting lokasinya aman.
”Kalau selama polisi itu menganggap aman ya tentu harus juga ada izin. Sebenarnya lebih baik terakomodasi semuanya sehingga ada waktu yang cukup," sambungnya.
Karenanya, JK pun menganggap imbauan Tedjo merupakan hal wajar dan tidak perlu dianggap sebagai intervensi pemerintah terhadap partai politik. Menurutnya, sama sekali tidak ada niat pemerintah merecoki urusan internal partai.
"Pemerintah kan melihat dari sudut keamanan. Bukan intervensi karena pemerintah, polisi bertanggung jawab kepada keamanan. Kalau kayak kemarin terjadi bawa parang berkelahi melempar batu di Bali nanti gimana? Intervensi apanya?” tegas JK.(flo/jpnn)
JAKARTA - Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) mendukung imbauan Menkopolhukam Tedjo Edhy Purdijatno agar Golkar menunda pelaksanaan musyawarah nasional
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Penembakan Polisi di Way Kanan, Syamsu Rizal Minta TNI Evaluasi Penggunaan Senpi
- Soal RUU TNI, Megawati Tak Mau Dwifungsi ABRI Kembali
- Komisi III Pastikan Negara Memperhatikan Keluarga Anggota Polres Way Kanan
- Jaringan Narkoba Lintas Provinsi Dibongkar Polisi, Sahroni Mengapresiasi
- Prajurit TNI Diduga Terlibat Penembakan Polisi, Legislator Singgung Opsi Peradilan Umum
- Dewi Juliani Minta Polri Evaluasi Strategi Pengamanan Pascatiga Anggota Tewas di Way Kanan