JK Janji Tak Abaikan Saran DPP

jpnn.com - "Itu masalah akan kita bahas di Sulsel saja. Pasti akan diselesaikan," tegas JK disela-sela acara Peresmian Kampus Riset Institut Teknologi Bandung, Kota Deltamas, Kabupaten Bekasi, Sabtu,12 Juli.

Sebagai konsekwensi kekalahan Golkar pada pilkada Sulsel lalu, DPP mengevaluasi DPD I Sulsel. Evaluasi DPP menghasilkan tiga rekomendasi saran yang bertujuan menjaga target Golkar Sulsel pada pemilu 2009 mendatang. Tiga saran itu adalah melakukan rekonsiliasi secepatnya, menggelar konsolidasi, dan menunjuk HM. Roem selaku Ketua Harian DPD I Golkar Sulsel.

Rekonsiliasi dan konsolidasi sudah berjalan setelah Ketua Korwil Sulsel DPP Golkar, Andi Mattalatta, bersama Sekertaris Korwil Malkan Amin, serta anggota Korwil Sulsel Idrus Marham, bertemu langsung dengan jajaran pengurus DPD I Golkar serta sejumlah pengurus DPD II dua pekan lalu di Kantor DPD I Golkar Sulsel. Namun, poin ketiga saran itu dianggap pengurus DPD I belum diperlukan.

Sayangnya, Ketua Umum DPP Golkar kemarin, tidak menjelaskan lebih detail apa saja langkah yang akan diambil DPP untuk mewujudkan saran tersebut. "Nantilah di Sulsel itu," ujar JK lagi.

Sebelumnya, DPP melalui Sekertaris Korwil Sulsel, Malkan Amin menegaskan tidak akan menarik surat berisi saran yang diteken langsung Jusuf Kalla dan Sekjen DPP Golkar Sumarsono. Hal ini mengindikasikan, DPP akan mencari jalan tengah agar Ketua Harian tetap bisa terbentuk. Sayangnya, Malkan yang coba dikonfirmasi ulang malam tadi, tidak berhasil dihubungi.

Anggota Korwil Sulsel, Idrus Marham menegaskan, poin ketiga yang menyarankan HM. Roem diangkat sebagai ketua sebenarnya tidak mutlak untuk posisi ketua harian. Tapi, posisi ketua yang akan menjalankan tugas-tugas harian.

"Karena saat ini akan memasuki masa pemilu, maka yang terdekat dari posisi itu adalah ketua Bappilu. Jadi, terlalu ekstrrem kalau disebut langsung Ketua Harian," ujar Wakil Ketua Komisi II DPR RI itu, kepada Fajar, 12 Juli.

Idrus mengatakan, saran yang disampaikan DPP Golkar setelah melalui evaluasi tersebut, selayaknya dijadikan acuan utama untuk menjaga eksistensi Sulsel sebagai salah satu lumbung suara Golkar.