JK : Jawa dan Bugis Paling Nikmati NKRI
Senin, 27 Oktober 2008 – 03:12 WIB
JAKARTA - Wakil Presiden RI HM. Jusuf Kalla mengajak seluruh masyarakat untuk menjaga nilai kebersamaan yang terkandung dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Ajakan ini, terkhusus ditujukan JK kepada dua etnis besar, suku Bugis Makassar dan Jawa. Alasannya, dua suku inilah yang dianggap JK paling menikmati NKRI. Karena yang paling menikmati, menurut JK, selayaknya dua suku ini jugalah yang harus berada di garis terdepan menjaga kesatuan Bhinneka Tunggal Ika. Suku Bugis dan Jawa yang sama-sama suka merantau, harus mampu membawa diri dan menjaga keterbukaan. "Artinya, kalau memang kita suka mendatangi daerah orang, maka kita juga harus membuka diri saat kampung kita didatangi orang," tambah JK.
"Dua etnis yang paling menikmati adanya negara kesatuan ini itu adalah Jawa dan Bugis Makassar. Karena, bisa dilihat, dimana-mana, dua suku ini selalu punya kampung tersendiri Di hampir semua daerah, selalu ada kampung Bugis Makassar atau Jawanya," tegas JK saat menyampaikan arahan dalam acara Halal Bihalal Kerukunan Keluarga Sulawesi Selatan di Padepokan Pencak Silat Taman Mini Indonesia Indah (TMII), Minggu (26/10).
Baca Juga:
Dalam kesempatan tersebut, JK memastikan Halal Bihalal KKSS tidak ada unsur politiknya. Acara yang juga dihadiri sejumlah tokoh Sulsel seperti Wakil Ketua MPR RI HM. Aksa Mahmud, Wakil Ketua MPRI RI AM. Fatwa, Koordinator Staf Khusus Wapres HM. Alwi Hamu, duta khusus Timur Tengah Alwi Shihab, Mantan Menkum HAM yang kini Dubes Moskow Hamid Awaludin, Anggota DPR RI Abdul Hadi Jamal, serta Gubernur Sulsel Syahrul Yasin Limpo, murni untuk mengikat dan menjaga tali silaturrhami.
Baca Juga:
JAKARTA - Wakil Presiden RI HM. Jusuf Kalla mengajak seluruh masyarakat untuk menjaga nilai kebersamaan yang terkandung dalam Negara Kesatuan Republik
BERITA TERKAIT
- Kemenag Targetkan 1000 Kampung Moderasi Beragama Rampung di 2025
- Notaris Berharap Menteri Hukum Laksanakan Putusan MK Soal Jabatan Notaris 70 Tahun
- Pengamat: Klaim Kerugian Negara di Kasus Timah Diragukan Karena Tak Ada Bukti
- Deputi Suharmen BKN Beri Penjelasan soal Pengumuman Kelulusan PPPK Guru Tahap 1
- Bea Cukai Jember Musnahkan Rokok, Tembakau Iris hingga Miras Ilegal Senilai Miliaran
- Pengumuman Hasil Seleksi CPNS 2024 Dimulai Besok, Sebegini Instansi yang Siap