JK Kecewa Perguruan Tinggi Minim Riset Terapan
Selasa, 03 Maret 2009 – 08:41 WIB
BANDUNG - Wakil Presiden Jusuf Kalla kecewa dengan minimnya riset terapan dan paten yang dihasilkan perguruan tinggi. Minimnya riset membuat Indonesia hanya dikenal investor sebagai negara dengan upah buruh terendah dan pasar domestik besar. Wapres mengingatkan, riset yang dihasilkan civitas akademika seharusnya bukan untuk sekadar menghabiskan anggaran riset, melainkan riset yang mampu diterapkan pelaku industri. "Tanpa sinergi, riset hanya menjadi kebanggaan kampus, tidak menjadi realitas. Sementara, industri tanpa riset hanya akan menjadi peniru," katanya.
"Kalau bicara teknologi dan teknologi informasi, investor pasti merujuk China dan India. Indonesia hanya dilirik karena upah buruh dan pajak rendah. Kapan rakyat sejahtera dengan gaji rendah?" ujar Jusuf Kalla dalam orasi dies natalis ke-50 Institut Teknologi Bandung (ITB) di Sasana Budaya Ganesa, Bandung, Senin (2/3).
"Kita ingin investor datang ke Indonesia karena kemampuan orangnya, kemajuan teknologinya, dan pasar domestik yang tinggi, bukan karena upah buruh yang rendah," lanjutnya.
Baca Juga:
BANDUNG - Wakil Presiden Jusuf Kalla kecewa dengan minimnya riset terapan dan paten yang dihasilkan perguruan tinggi. Minimnya riset membuat Indonesia
BERITA TERKAIT
- Lestari Moerdijat Berharap Skema Baru yang Disiapkan Pemerintah Atasi Masalah PPDB
- Buka Pendaftaran Mahasiswa Baru, Poltek Harber Siapkan Beragam Beasiswa
- Bicara Stikom Bandung, Mendikti Saintek Ancam Tutup Kampus yang Main-Main dengan Aturan
- Dilantik Jadi Rektor ITB, Tatacipta Dirgantara Komitmen Bantu Pemda Jabar Atasi Persoalan Transportasi hingga Sampah
- Akademisi UI dan IPB Membuktikan Kekuatan Diplomasi Kopiah Tunisia
- Inilah Beban Kerja Guru yang Akan Dialihkan kepada Kepsek