JK Layak Dampingi Jokowi di Pilpres 2014
Kamis, 27 Juni 2013 – 16:42 WIB
Makanya, menurut Fajar, menarik untuk dikaji lebih jauh wacana Jokowi menggandeng tokoh Golkar. Apalagi pola seperti itu sudah pernah terjadi pada 2004 saat SBY berpasangan dengan Jusuf Kalla. Saat itu, capres Golkar adalah Wiranto.
Baca Juga:
Menariknya, setelah jadi Wapres, JK terpilih sebagai Ketua Umum Golkar dan mengarahkkan partainya mendukung pemerintah. "Pola ini kalau terjadi lagi, tidak terlalu mengejutkan. Artinya dalam tradisi Golkar, bukan satu larangan jika kader terbaiknya diambil partai lain. Ini jadi perpaduan unik. PDIP berlatar belakang oposisi, dan Golkar partai yang selalu di pemerintahan," tandasnya.
Soal siapa tokoh Golkar pendamping Jokowi, JK layak dipertimbangkan. Karena JK punya dukungan kuat di internal Golkar dan sangat matang di pemerintahan. Apalagi, Fajar menambahkan, Jokowi-JK mewakili perpaduan Jawa dan luar Jawa.
"Kelemahan mereka berdua bisa ditutupi oleh kabinetnya nanti yang harus diwarnai kalangan profesional muda, birokrat tangguh yang bersih," tandas Fajar.
JAKARTA - Direktur Eksekutif Maarif Institute Fajar Riza Ul Haq mengatakan koalisi tetap dibutuhkan pemerintahan yang terbentuk usai Pemilihan Presiden
BERITA TERKAIT
- Halili Hasan: Indonesia Hadapi Tantangan Serius Soal Moralitas Penyelenggara Negara
- Andar Nubowo: Peran Agama Makin Bergeser dari Esensinya
- Pemda Sudah Menyiapkan Solusi jika Pendaftaran PPPK 2024 Ditunda
- Pendaftaran PPPK 2024: Instruksi Nelson agar Kelulusan Honorer Bisa Maksimal
- Bupati Mengucapkan Selamat kepada Ribuan PPPK & CPNS, Alhamdulillah
- Demo di Mabes Polri, Mahasiswa Minta Kapolda Sulsel Dicopot