JK-Mega Koalisi Strategis

JK-Mega Koalisi Strategis
JK-Mega Koalisi Strategis
Mochtar kemudian menjelaskan, bahwa PG maupun parpol lainnya  merasa lebih nyaman jika berkoalisi dengan PDI Perjuangan. Menurutnya, jika koalisi itu nantinya sepakat mengusung Megawati sebagai calon presiden, tentunya parpol lain akan mendapat porsi yang seimbang dalam penyusunan kabinet.

“Kalau Ibu Megawati sudah jadi presiden, kader PDI Perjuangan yang punya potensi tidak akan ngotot untuk duduk dalam kabinet. Paling tidak, hanya ada dua kursi kabinet yang bakal ditempati kader PDI Perjuangan, yaitu kursi Sekretaris Kabinet dan Menteri Luar Negeri atau kursi Menteri Luar Negeri dan kursi Menteri Pendayaan Aparatur Negara. Tidak akan lebih dari dua kursi yang diambil PDI Perjuangan,” paparnya.

Dengan demikian, tambah Mochtar, parpol lain yang tergabung dalam koalisi bakal memperoleh porsi yang proporsional dalam kabinet. Bahkan, jika parpol lain memiliki capres ataupun cawapres, kemungkinan besar bakal menempatkan kadernya pada posisi menteri koordinator atau pada posisi Ketua Dewan Penasihat Presiden,” imbuh Mochtar.

Namun demikian, Direktur Pro Mega Center itu mengingatkan, bahwa sebaiknya koalisi itu sudah harus terbangun sebelum pemilu legislatif  9 April mendatang.

“Kalau koalisi itu dibangun setelah 9 April, itu sama saja dengan membunuh kadernya sendiri karena mereka akan ditinggal sendirian. Saya yakin, parpol sekarang ini sebenarnya sudah mampu mengukur kekuatan mereka dalam pemilu legislatif mendatang. Mana ada parpol yang bertarung tapi tidak bisa mengukur kekuatan dan kemenangan yang bakal mereka raih. Itu kan aneh,” tandasnya lagi.(aj/jpnn)

JAKARTA- Dalam situasi politik yang menghangat belakangan ini, Partai Golkar (PG) maupun partai politik (parpol) lainnya merasa lebih mendapatkan


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News