JK Mendapat Tekanan Berat?
jpnn.com - JAKARTA - Cawapres nomor urut 2, Muhammad Jusuf Kalla (JK), diduga mengalami stres berat usai Debat Cawapres di Hotel Bidakara, Minggu malam (29/6). Hal itu menyebabkan ia harus dirawat di RS Abdi Waluyo Menteng, Jakarta dan baru boleh pulang oleh dokter pada Senin siang.
Perawatan tersebut, menurut anggota tim suksesnya, Anies Baswedan, dikarenakan maag. Pengamat politik dari Universitas Brawijaya Malang, Anang Sujoko, menilai JK mengalalami tekanan yang luar biasa karena harus mengakomodir kepentingan banyak orang terutama dari pihak koalisi pendukung dan pihak Jokowi.
"Ini menjadi beban pikiran dan akhirnya Beliau menderita maag," kata Anang dalam rilisnya, Senin (30/6).
Pengamat yang menyelesaikan program doktor di University of South Australia itu mengatakan, beban konflik itu cukup berat karena posisi JK adalah Cawapres.
"Kalau posisi sebagai Capres mungkin tak terlalu berat, karena otorisasi keputusan ada di pihak Capres," terang Anang.
Anang juga menganalisa JK mengalami post power syndrome (PPS). Hal ini ditunjukkan dengan cara dia memanggil lawan debatnya dengan sebutan "Pak Hatta" dengan intonasi dan tekanan yang menunjukkan seolah-olah dia masih Wapres.
Hal ini menurut Anang ditambah dengan gaya komunikasi non verbal JK ketika meninggalkan tempat debat untuk rehat tanpa menoleh ke Hatta. Lantas di akhir debat justru Hatta menepuk lengan atas JK.
"Itu menunjukkan bahwa JK secara psikologis 'kalah' dalam adu kematangan pengalaman dan strategi terkait tema tadi malam," terang Anang.
"Dia sakit maag bukan karena tubuhnya lemah atau faktor umur, tapi karena tekanan, konflik-konflik internal dan eksternal dan akhirnya berpengaruh pada fisik JK," tutup Anang. (rmo/jpnn)
JAKARTA - Cawapres nomor urut 2, Muhammad Jusuf Kalla (JK), diduga mengalami stres berat usai Debat Cawapres di Hotel Bidakara, Minggu malam (29/6).
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Berikut Santri dan Pesantren Inspiratif Peraih Penghargaan Santry Of The Year 2024
- Inovasi Membangun Negeri 2024: Apresiasi bagi Pemda dan Perusahaan Visioner
- Tangani Masalah Lingkungan, LPPM Trisakti Jalin Kerja sama dengan PKK
- Ribuan PPPK 2021 & 2022 Belum Terima Kenaikan Gaji Berkala, PermenPANRB 7/2023 Tumpul
- KemenPAN-RB Sebut Pengangkatan ASN Paruh Waktu ke PPPK Tanpa Tes, Tahun Ini
- Cek Kesiapan Peparnas XVII 2024 Solo Raya, Nana Sudjana Tinjau Sejumlah Venue