JK Minta Ulama Tak Bikin Fatwa Meresahkan

JK Minta Ulama Tak Bikin Fatwa Meresahkan
Wapres Jusuf Kalla saat meresmikan pembukaan Ijtima' Ulama Fatwa III, Majelis Ulama Indonesia (MUI) di Pondok Pesantren Diniyah Putri, Padang Panjang, Sumatera Barat, Sabtu (24/1). Wapres mengatakan, peranan ulama dalam membuat suatu keputusan hendaknya bijaksana dan dapat diterima masyarakat. Foto: SETWAPRES
PADANGPANJANG - Para alim ulama diimbau jangan sampai memproduksi fatwa yang meresahkan dan menyengsarakan umat. Ini terkait dengan adanya isu-isu hangat soal fatwa haram bagi rokok. Imbauan tersebut diungkapkan Wakil Presiden Jusuf Kalla saat membuka Sidang Ijtima'ul Ulama atau pertemuan ulama Komisi Fatwa se-Indonesia Ketiga Majelis Ulama Indonesia (MUI) di Pondok Pesantren Diniyah Puteri Padangpanjang, Sumatera Barat, (24/1).

"Mengeluarkan fatwa sebaiknya ditelaah lebih dalam, jangan sampai menimbulkan keresahan masyarakat. Apalagi MUI merupakan lembaga yang sangat dihormati oleh umat Islam," tukas Kalla.

Di hubungi terpisah, Ketua Komisi MUI KH Ma'ruf Amin mengaku sudah ada draft untuk fatwa haram rokok bagi ibu hamil, anak-anak, dan merokok di ruangan ber-AC. Tetapi semuanya kembali kepada forum ulama nanti. "Apakah menentukan rokok haram atau apa. Karena masih banyak pertimbangan-pertimbangan yang harus dipikirkan," katanya. (esy/jpnn)

PADANGPANJANG - Para alim ulama diimbau jangan sampai memproduksi fatwa yang meresahkan dan menyengsarakan umat. Ini terkait dengan adanya isu-isu


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News