JK: Orang Susah Cari Dosa Sosial Kita
jpnn.com - JAKARTA -- Calon wakil presiden (Cawapres) Jusuf Kalla (JK) menegaskan bahwa kehadiran ulama memberi kekuatan lebih besar baginya dan Joko Widodo (Jokowi).
Menurutnya, kemajuan umat merupakan kemajuan bangsa. Jokowi dan dirinya akan membawa bangsa untuk mengejar ketertinggalan di bidang pendidikan, ekonomi, ilmu pengetahuan dan lainnya demi mencapai kemakmuran bangsa.
"Kami ingin memegang amanah ini," tegas JK saat berpidato di acara Silaturahmi Nasional Alim Ulama Partai Kebangkitan Bangsa untuk
Pemenangan Jokowi-JK, di Jakarta, Selasa (3/6).
JK menyatakan bahwa kepemimpinan itu dinilai dari apa yang sudah dilakukan. Kemenangan pemimpin itu ibarat Tuhan memasukkan orang-orang ke surga.
"Bahwa amal harus lebih banyak dari dosa. Pemimpin harus begitu, amal sosialnya harus lebih banyak dari dosa sosialnya," kata bekas Wakil Presiden RI ini.
Ia mengatakan, Jokowi sudah membuktikan dengan baik selama menjadi pemimpin di Solo dan Jakarta. Begitu juga dirinya, yang mengurus Nadhlatul Ulama, maupun di dunia usaha.
"Orang susah mencari dosa sosial kita. Kalau dosa pribadi mungkin adalah sedikit. Tapi kalau dosa sosial, kita tidak pernah korupsi, tidak pernah melanggar HAM (Hak Asasi Manusia)," kata JK.
Nah, JK menambahkan, karena tidak ada dosa sosial itu, maka orang akan melancarkan fitnah. "Padahal fitnah itu semuanya haram," tegas bekas Ketua Umum Partai Golkar ini.
JAKARTA -- Calon wakil presiden (Cawapres) Jusuf Kalla (JK) menegaskan bahwa kehadiran ulama memberi kekuatan lebih besar baginya dan Joko Widodo
- Rayakan Hari Natal Bersama Anak-anak Penyintas Lewotobi, Istri Kapolri Berikan Kado Spesial
- BKN Sebut Tak Ada Kode TL di Pengumuman Kelulusan PPPK Tahap 1, Semua Honorer Lolos?
- Taman Doa Our Lady of Akita PIK 2 Destinasi Wisata Kerohanian untuk Masyarakat Indonesia
- Refleksi Akhir Tahun 2024, Begini Pesan Anggota DPD RI Lia Istifhama dan Kadispora Jatim untuk Pemuda
- Tim Reaksi Cepat KP2MI Menggagalkan Keberangkatan 8 Calon PMI Ilegal ke UEA
- 28 Tewas dalam Kecelakaan Pesawat di Korsel, Kemenlu: Tak Ada Penumpang WNI