JK Promosikan Sepatu Cibaduyut, Yenny Wahid Anggap Percuma
jpnn.com - JAKARTA - Direktur Wahid Institute Yenny Wahid ikut menyoroti kondisi perekonomian Indonesia saat ini. Menurutnya, kondisi perekonomian di Indonesia makin terpuruk bila pemerintah tidak segera mengerem impor dan menggantinya dengan mendorong hasil produksi negeri sendiri.
"Pak JK (Jusuf Kalla) promosi setengah mati sepatu Cibaduyut, ya percuma kalau kita percayanya masih sama produk impor. Tetep aja pada belinya merk nike atau produk lainnya," ujar Yenny saat hadir di acara media sharing Indonesia Knowledge Forum IV 2015 di Menara BCA, Jakarta, Senin (7/9).
Selain itu, masyarakat juga perlu menumbuhkan kecintaannya kepada produk Indonesia. Dengan begitu, UKM di Indonesia penghasilannya bisa terangkat. Hal itu otomatis akan menciptakan lapangan pekerjaan baru dan mengurangi angka pengangguran.
"Jadi ini balik lagi ke pilihan pribadi. Orang pada percaya kalau pakai produk luar lebih oke, ini susah dan bagaimana pemerintah bisa bantu tekan mengurangi impor," pintanya.
Selain peran pemerintah dan masyarakat, sambung Yenny, dibutuhkan pula andil dari pihak kepolisian untuk mengatur penggunaan impor.
"Jadi ini harus ajak juga pihak kepolisian untuk bekerjasama. Misalnya ada aturan hukuman kalau pakai produk luar terlalu banyak bisa terkena pasal merugikan negara atau seperti apa. Jadi pemerintah dan kepolisian juga harus sama-sama membantu. Nggak bisa hanya sektor usaha saja yang bergerak," tandas wanita lulusan Hardvard Kennedy School ini. (chi/jpnn)
JAKARTA - Direktur Wahid Institute Yenny Wahid ikut menyoroti kondisi perekonomian Indonesia saat ini. Menurutnya, kondisi perekonomian di Indonesia
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Lewat Diaspora Loan, BNI Biayai Renovasi Restoran Indonesia di Hong Kong
- Kadin Apresiasi Kebijakan Tarif PPN 12% Hanya untuk Barang dan Jasa Mewah
- Mantap! Produk Perikanan dari Ambon Makin jadi Primadona di Pasar Internasional
- Warga Menolak Penutupan Stasiun Karet: Jangan Mempersulit
- Ini Penyebab Stasiun Karet Akan Ditutup Pemerintah
- Pemerintah Bakal Sediakan Rp 20 Triliun untuk UMKM hingga PMI