JK : Saat Krisis Negara Harus Lebih Boros
Rabu, 26 November 2008 – 04:55 WIB
JAKARTA - Wakil Presiden (Wapres) Jusuf Kalla mengatakan, stimulus berupa pencairan anggaran Rp 120 triliun akan dibelanjakan untuk membiayai proyek-proyek pemerintah. Stimulus tersebut diharapkan mampu menggerakkan ekonomi sehingga sektor industri dapat mengalihkan pasar ekspornya ke dalam negeri. Meski pemerintah akan menambah belanja, mantan Menko Kesra itu menjamin tidak ada penghamburan anggaran untuk membiayai proyek asal-asalan. Pengeluaran pemerintah akan difokuskan pada sektor-sektor yang berpengaruh pada kondisi keuangan rakyat, seperti pembangunan infrastruktur. ’’Intinya, pemerintah ingin masyarakat tidak kekeringan likuiditas sehingga daya beli tetap terjaga, sektor industri tetap bergerak. Dengan demikian, tidak akan ada pengangguran,” paparnya.
’’Kalau ada pepatah hemat pangkal kaya, dalam keadaan krisis seperti sekarang, negara justru harus sedikit lebih boros. Sebab, makin banyak negara menghemat, makin susah ekonominya,” kata Wakil Presiden Jusuf Kalla dalam Workshop Program Percepatan Pembangunan Daerah Tertinggal dan Khusus (P2DTK) di Istana Wakil Presiden, Selasa (25/11).
Karena semua orang ingin berhemat di saat krisis, toko-toko dan produk-produk industri tidak laku. Akibatnya, ekonomi tidak bergerak dan timbul pemutusan hubungan kerja. ’’Justru dalam krisis, government spending (pengeluaran pemerintah) harus ditambah,” katanya.
Baca Juga:
JAKARTA - Wakil Presiden (Wapres) Jusuf Kalla mengatakan, stimulus berupa pencairan anggaran Rp 120 triliun akan dibelanjakan untuk membiayai proyek-proyek
BERITA TERKAIT
- Perkebunan Nusantara & Rumah Sawit Indonesia Berkolaborasi Wujudkan Astacita
- Pastikan Kenyamanan Penumpang saat Liburan Nataru, Kapal PELNI Jalani Uji Petik
- TTArtisan Meluncurkan 3 Lensa untuk Kamera Mirrorless, Harga Mulai Rp 2 Jutaan
- Electricity Connect 2024 Siap Jadi Sarana Solusi Inovatif untuk Tantangan Transisi Energi Bersih
- Hunian ini Tawarkan Ruang Hijau yang Asri
- Hunian ini Tawarkan Ruang Hijau yang Asri