JK Sebut Kasus Dimas Kanjeng Pelajaran Besar
jpnn.com - JAKARTA – Wakil Presiden Jusuf Kalla menyesalkan orang-orang yang ingin mendapatkan banyak harta dengan cepat dan tanpa banting tulang.
Seperti ikut dalam padepokan Dimas Kanjeng Taat Pribadi.
"Jangan ingin kaya dengan singkat dan tanpa kerja keras kayak Dimas Kanjeng di Probolinggo," ujar JK pada saat memberikan sambutan di acara kongres Persaudaraan Muslimin Indonesia di Hotel Sahid Jaya semalam (1/10).
Dia mencontohkan seorang ibu dari Makassar yang menyerahkan uang Rp 200 miliar pada Dimas. Tapi, tidak mendapatkan apa-apa. Uang tersebut malah habis.
"Jadi sayang sekali. Itulah pelajaran yang besar. Bahwa tidak ada usaha tidak ada kekayaan selain usaha yang besar, inovasi, dan kreatifitas," ungkap JK.
Tapi, yang lebih disesalkan JK adalah keikutsertaan Marwah Daud Ibrahim. Lantaran perempuan asal Makassar itu menjadi ketua Yayasan Dimas Kanjeng Taat Pribadi.
Bukan hanya sama-sama dari Makkasar, Marwah juga satu kampus dengan JK di Universitas Hasanuddin. JK di Fakultas Ekonomi sedangkan Marwah di Fakultas Ilmu Sosial dan Politik.
"Mudah mudahan dia (Marwah, red) khilaf, mudah-mudahan dia insyaf," kata JK. (Jun)
JAKARTA – Wakil Presiden Jusuf Kalla menyesalkan orang-orang yang ingin mendapatkan banyak harta dengan cepat dan tanpa banting tulang.
- Pemprov Jateng Telah Mengangkat 8.909 Guru Tidak Tetap jadi PPPK
- Kasus Polisi Tembak Polisi, Kompolnas Temukan Fakta Ini di Lokasi
- Kombes Taufiq: 1.615 Personel yang Dikerahkan Sangat Siap Amankan Pilkada 2024 Riau
- Majelis Masyayikh Pengin Memastikan Pesantren Tak Hanya Bertahan, tetapi Berkontribusi
- Menaker Yassierli: Formula UMP 2025 Masih Dirumuskan
- Supriyani Divonis Bebas, PGRI: Kado Hari Guru Nasional