JK Sentil Teknis Open House SBY
Senin, 13 September 2010 – 06:25 WIB

OPEN HOUSE - Jusuf Kalla saat bersama Wakil Presiden RI Boediono (kanan) beserta istri, dalam acara open house di kediaman mantan Wapres itu, Minggu (121/9). Foto: Raka Denny/Jawa Pos.
Dia menegaskan, solusi mencegah agar kejadian serupa tidak terulang di kemudian hari, adalah dengan memperbaiki prosedur open house. "Misalnya, kalau kepanasan, ya, dikasih tenda," sebutnya.
Atau, lanjut JK, bisa dengan tidak membagikan secara langsung bingkisan Hari Raya Idul Fitri saat pelaksanaan open house. Menurut dia, akan lebih baik kalau bingkisan itu dititipkan ke organisasi keagamaan, badan amal, atau semacamnya.
Menurut dia, hal itu dirasa akan lebih aman, karena tidak mengundang antrean warga yang berjejal. "Kalau jumlah yang dibagikan semakin besar, makin besar juga resikonya (terjadi rusuh) kan," ujarnya.
Sejak menjabat sebagai Presiden, SBY selalu menggelar open house di Istana Negara. Namun, tidak pernah terjadi insiden. Warga juga bisa dengan tertib bersalaman dengan presiden. Namun biasanya, open house untuk masyarakat luas berlangsung cukup lama. Yakni, mulai pukul 11.00 hingga 18.00. Itu pun dibagi menjadi tiga sesi. Sedang tahun ini, SBY hanya menggelar open house selama tiga jam di Istana Negara, antara pukul 14.00-17.00.
JAKARTA - Mantan Wakil Presiden RI, Jusuf Kalla, mengkritik tata pelaksanaan open house di Istana Negara, saat hari pertama lebaran 10 September
BERITA TERKAIT
- Waspada Hujan Hari Ini di Sejumlah Wilayah di Indonesia
- 5 Berita Terpopuler: Revisi UU ASN Mengubah Sesuatu, Ada Pasal yang Dipersoalkan, Honorer R2/R3 Keburu Pensiun
- Ma'ruf Amin Sebut Lebih Baik Kirim Bantuan Ketimbang Evakuasi Warga Gaza ke Indonesia
- Muncul Penolakan Soeharto Sebagai Pahlawan Nasional, Mensos Merespons Begini
- Cak Imin: Tadi Presiden juga Menelepon Saya
- Pernyataan Terbaru Mensos soal Soeharto Pahlawan Nasional