JK : Suara Terbanyak Tidak Langgar UU
Jumat, 05 September 2008 – 19:28 WIB
![JK : Suara Terbanyak Tidak Langgar UU](https://cloud.jpnn.com/photo/image_not_found.jpg)
JK : Suara Terbanyak Tidak Langgar UU
JAKARTA-Ketua Umum Partai Golongan Karya (Golkar),HM. Jusuf Kalla (JK) menegaskan mekanisme suara terbanyak untuk menentukan anggota legislatif yang duduk di parlemen, sebagaimana diberlakukan sejumlah partai politik termasuk Golkar, sah kendati tanpa revisi UU No.10/2008 tentang Pemilihan Anggota DPR, DPRD, dan DPD.
Alasannya, mekanisme suara terbanyak bisa dijalankan menggunakan pola pengunduran diri caleg nomor urut atas saat suaranya lebih sedikit dibanding caleg nomor urut di bawahnya. "Inikan juga diatur dalam UU. Karena, di situ, ada pasal mengatakan, seorang calon tidak dilantik karena meninggal dunia atau mengundurkan diri. Karena itu maka cara yang dipakai ialah mengundurkan diri. Berarti tidak dilanggar apa-apa," tegas JK saat menggelar jumpa pers di Istana Wapres, Jumat 5 September 2009.
Baca Juga:
Kendati demikian, JK mengaku tidak mempermasalahkan jika fraksi yang berada di DPR RI dominan menginginkan revisi terbatas UU No.10/2008, dengan menambahkan sakah satu ayat pada pasal 214, untuk mengakomodir mekanisme suara terbanyak. "Ya, tentu kalau direvisi lebih baik lagi supaya tidak ada keragu-raguan, walaupun bagi Golkar tidak (ada) ragu. Tapi supaya formal, dapat dipakai, sehingga tidak perlu lagi ada istilah mengundurkan diri," tambah JK lagi. Khusus sikap fraksi Golkar terhadap terhadap revisi, JK menyerahkan sepenuhnya kepada fraksi.
Saat ini, rencana revisi UU No.10/2008 sudah masuk ke meja Badan Musyarah (Bamus) DPR RI. Usulan tersebut ditandatangani sekitar 60 pengusul dari lima fraksi, diantaranya fraksi Golkar. Empat fraksi lainnya adalah PAN, Demokrat, FPBD, serta FPBR. (ysd)
JAKARTA-Ketua Umum Partai Golongan Karya (Golkar),HM. Jusuf Kalla (JK) menegaskan mekanisme suara terbanyak untuk menentukan anggota legislatif yang
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- Civil Society for Police Watch Beberkan Sejumlah Alasan Dorong Reformasi Polri
- Penahanan Tersangka Korupsi Ini Dipindah KPK ke Polda Kalsel
- Hasto Minta Pemeriksaannya Besok di KPK Ditunda
- Cegah Penyelundupan Pasal, Publik Perlu Mengawal Revisi KUHAP untuk Reformasi Polri
- Isu Migrasi BPA dalam Air Galon Terbantahkan, Ini Hasil Penelitian 3 Kampus Ternama
- Presiden Prabowo Sebaiknya Minta Penjelasan Jaksa Agung Soal Penggeledahan Ditjen Migas