JK Terus Kritik SBY

JK Terus Kritik SBY
OBRAL JANJI- Debat capres terakhir di Balai Sarbini Jakarta (2/7). Foto: RAKA DENNY/JAWAPOS
Dia juga mengkritik balik pasangan cawapres Wiranto itu. "Saya juga ingin bertanya kepada Pak JK. Satu sisi beliau menginginkan penghematan, di sisi lain uang Rp 4 triliun itu bukan masalah. Demokrasi memang harus terlaksana dengan baik tapi mesti ada kontrol," katanya lantas disambut tepuk tangan hadirin.

 

JK rupanya tak menyerah. Jawaban itu justru memberinya peluang untuk membelas dengan telak. Kata JK, kalau iklan itu bukan dari SBY, berarti iklan tersebut ilegal. "Karena yang berhak membuat iklan adalah peserta (pilpres). (Masyarakat) harus berhati-hati. Kalau begitu, saya juga bisa satu putaran, bu Mega juga bisa," ujarnya.

 

Setelah pernyataan itu, tayangan langsung berganti iklan. Nah, ketika tidak disorot kamera, SBY langsung mendatangi JK. Dia lantas menyodorkan tangannya dan merangkul pundak JK. Mereka kemudian bersalaman. Seisi pengunjung Balai Sarbini pun memberikan aplaus panjang. Setelah itu, mereka terlihat berbicara singkat.

 

Kritikan JK kembali mengemuka saat debat masuk pada tema pluralisme. Semua capres sepakat bahwa pluralisme mesti menjadi perekat bangsa. Namun, JK menyisipkan kritiknya. Kata dia, sudah bukan zamannya lagi presiden Indonesia dibatasi hanya dari daerah tertentu.

 

JAKARTA - Debat capres pemungkas di Balai Sarbini tadi malam kembali menempatkan capres Jusuf Kalla (JK) sebagai pusat perhatian. Capres dari koalisi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News