JK Ungkap Rahasia Munas Golkar
"Menurut saya, isu pemecatan itu tidak relevan, tidak mendidik, dan tidak sesuai dengan semangat berdemokrasi. Kecuali ada pelanggaran-pelanggaran yang memang jelas-jelas merugikan nama baik partai, melakukan pencurian, tindakan korupsi, atau tindakan kriminal," paparnya di kompleks DPR RI kemarin.
Agung menegaskan, dirinya tetap menghormati Ical sebagai Ketum Golkar, sekalipun ada perbedaan pendapat di antara keduanya. Karena itu, dia berharap perbedaan pendapat tersebut tidak sampai berujung pada pemecatan atau pencopotan.
"Kalau hanya berbeda pendapat, masak sih (sampai pemecatan). Tapi, kalau ditanya, saya berpandangan berdasar AD/ART. Itu yang saya perlihatkan. Yang menghendaki bukan saya, tapi AD/ART," tegasnya.
Menyoal pencalonannya sebagai Ketum Golkar bersama M.S. Hidayat, Agung menuturkan siap bersaing dengan rekannya tersebut, tanpa harus menjelekkan satu sama lain. "Saya dengan Pak Hidayat, kita berdua berkompetisi secara riang gembira. Tidak perlu saling menjelekkan karena sudah tahu jeleknya masing-masing," ujarnya. (bay/ken/dyn/owi/c6/fat)
JAKARTA - Pelaksanaan Musyawarah Nasional (Munas) 2015 Partai Golongan Karya selama ini didasarkan pada rekomendasi yang muncul dalam munas Pekanbaru,
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Menjelang Peringatan Hari Dharma Samudera, KSAL Pimpin Ziarah di TMP Kalibata
- Kemensos Salurkan Bantuan untuk Lansia Terdampak Longsor di Boyolali
- Kick-Off Meeting Program & Anggaran 2025, Dirjen Bina Adwil Minta Jajaran Sukseskan Asta Cita
- Bambang Widjanarko PKPN Singgung soal Evaluasi Kabinet Merah Putih
- Ide Terobosan Seleksi PPPK 2024, Formasi Kosong Dialihkan Saja
- Data Terbaru Jumlah Pelamar PPPK 2024 Tahap 2, Target Belum Tercapai