Jleb, Hasto Baca Puisi 'Kusajikan untuk Sang Mantan'
jpnn.com - jpnn.com - Sekjen DPP PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto membetot perhatian pendukung Basuki T Purnama-Djarot S Hidayat (Ahok-Djarot) yang memenuhi Mal Bassura, Jakarta Timur, Rabu (8/2) sore. Hasto membacakan puisi yang mengundang aplaus dari relawan pendukung pasangan calon gubernur-calon wakil gubernur DKI bernomor urut 2 itu.
Mulanya Hasto memang dijadwalkan berorasi di acara flashmob relawan Ahok-Djarot itu. Hasto dalam orasinya menyatakan, duet Ahok-Djarot telah membuktikan kinerjanya dalam memimpin DKI.
“Pasangan Ahok-Djarot telah terbukti sebagai sosok yang bersih, tegas, tidak kompromi terhadap korupsi," katanya.
Menurutnya, besarnya dukungan ke Ahok-Djarot membuat kubu lain berusaha untuk terus mengganjal duet yang diusung PDIP, Hanura, NasDem dan Golkar itu. Berbagai cara pun dilakukan demi menjegal Ahok-Djarot.
"Ada pihak sana yang mencoba menghadang sosok pemimpin bersih di Jakarta, tapi kita tidak takut. Dengan pergerakan kita, kita buktikan bahwa Jakarta bisa maju dengan pemimpin yang tegas seperti sosok Ali Sadikin. Itulah sosok Ahok-Djarot," tegasnya.
Namun, di tengah-tengah orasi Hasto tiba-tiba ada seseorang relawan menyodorkan handphone ke pria asal Yogyakarta itu. Di handphone itu ada puisi karya politikus muda PDIP Indra Kramadipa. Judul puisinya adalah Kusajikan untuk Sang Mantan.
Hasto pun membaca puisi yang rimanya mirip pantun itu. Isi puisinya pun sindiran ke kubu lain. “Puisi ini sangat politik. Ini saya hanya membacakan saja lho,” ujarnya.
Hasto lantas bertanya ke relawan peserta flashmbob. “Tapi isinya benar apa tidak?" kata Hasto seusai membacakan puisi yang ditimpali suara kor ‘benar’ yang menggema.(ysa/rmo/jpg)
Sekjen DPP PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto membetot perhatian pendukung Basuki T Purnama-Djarot S Hidayat (Ahok-Djarot) yang memenuhi Mal Bassura,
- Debat Pamungkas, Andika Singgung 3,37 Juta Rakyat Miskin di Jateng
- Hasto PDIP Sebut Kedekatan Anies dengan Pram-Doel Akibat Demokrasi yang Dikebiri
- Ulas Putusan MK, Megawati Bicara Sanksi Pidana Bagi ASN & Anggota TNI/Polri yang Tak Netral
- Megawati Dengar Ada Institusi Negara Tak Netral Pas Pilkada, Sampai Pakai Intimidasi
- 7 Hari Jelang Pencoblosan Pilkada, Hasto: Banyak Kandidat dari PDIP Berasal dari Rakyat
- Soal Putusan MK, PDIP Tak Akan Diam Jika ASN hingga TNI-Polri Melanggar Netralitas