Jleb! Pemkot Surabaya Kecolongan Aset Negara lagi
jpnn.com - SURABAYA--Pemerintah Kota Surabaya kembali kecolongan pengawasan asset milik wilayah. Kali ini, aset kota dikuasai swasta. Tidak tanggung - tanggung, aset kota berupa jalanan umum dikuasai pengembang dan digunakan sebagai fasilitas pribadi.
Aset yang dimaksud adalah Jalan Upajiwa yang berada di kawasan Ngagel Surabaya. Saat ini, jalanan tersebut sudah dikuasai dan digunakan sebagai fasilitas pertokoan Marvel City.
Tidak terlihat bekas - bekas jalan umum di kawasan tersebut. Di bawah dan di atas Jalan Upajiwa tersebut sudah didirikan bangunan dan area parkir. Menyikapi hal ini, Komisi C DPRD Surabaya bersama Satpol PP dan Dinas Perhubunan menggelar sidak lapangan.
Saat tiba di lokasi, rombongan dikejutkan dengan berubahnya jalan umum yang sudah menjadi area pertokoan. Ketua Komisi C, Saifudin Zuhri menyayangkan kondisi ini yang dipicu dari lemahnya pengawasan Pemerintah Kota Surabaya terhadap aset - asetnya.
"Kita bisa lihat, jalan yang semula jalan umum Upajiwa, kini sudah menjadi area pertokoan. Jika dibiarkan terus aset kita (Pemerintah Kota Surabaya) akan habis," tegasnya
Dari pantauan lapangan, jalan milik Pemerintah Kota tersebut, sedianya menjadi penghubung antara Jalan Ngagel menuju ke Jalan Bung Tomo kini sudah hilang. Di atas jalan tersebut sudah didirikan bangunan yang terbuat dari rangka besi serta kaca, sedang di bawahnya digunakan sebagai lahan parkir basement.
Tak hanya itu, pihak superblok Marvel City, sepertinya memang berniat menghilangkan jalan tersebut. Indikasinya, tidak ada tembusan jalan menuju ke Jalan Bung Tomo lantaran tertutup taman.
- Pemkab Kotim Tetap Menganggarkan Gaji Honorer di 2025, Ini Alasannya
- Seorang Anggota KPPS di Muara Enim Meninggal Dunia
- Cagub Sumsel Mawardi Yahya Nyoblos di TPS 08 Gandus Palembang
- Memastikan Pilkada Berjalan Lancar, Irjen Iqbal Tinjau TPS di Pekanbaru
- Kawal Pendistribusian Logistik Pilkada, Anggota Polres MBD Berjalan Kaki 3 Jam
- Gunung Semeru Erupsi 3 Kali, Tinggi Letusan hingga 1.000 Meter