Joe Biden Ajak G7 Bekerja Sama dengan China, Amerika Mulai Melunak?
jpnn.com, COLORADO - Presiden Amerika Serikat Joe Biden pada Kamis mengatakan bahwa Kelompok Tujuh Negara Maju (G7) harus bekerja sama dengan China berdasarkan prinsip-prinsip yang dimiliki bersama.
G7 terdiri atas Amerika Serikat, Inggris, Jerman, Prancis, Italia, Jepang, Kanada.
Saat menyampaikan sambutan kepada lulusan Akademi Angkatan Udara di Colorado, Biden mengatakan bahwa AS siap untuk bersaing dengan China dan akan membela kepentingan negaranya, tetapi Washington tidak mencari "konflik atau konfrontasi" dengan Beijing.
Dia mengatakan AS harus sebisa mungkin bekerja sama dengan China untuk mengatasi berbagai tantangan global, seperti perubahan iklim.
Namun, dia juga menekankan bahwa koordinasi di antara negara-negara G7 sangat diperlukan guna meminimalkan ancaman terhadap keamanan nasional dan meningkatkan ketahanan terhadap hal yang disebut paksaan ekonomi dari Beijing.
“Dengan bekerja sama dengan negara-negara yang memiliki nilai-nilai paling fundamental, kita dapat melipatgandakan kekuatan satu sama lain,” katanya.
Pernyataan Biden itu muncul ketika AS dan China masih berupaya memulihkan jalur-jalur komunikasi setelah hubungan kedua negara tersebut sempat tegang karena masalah Taiwan dan insiden balon mata-mata.
Pada pertengahan Mei, para pemimpin G7 berkumpul di kota Hiroshima, Jepang, dan menyatakan dalam komunike bahwa mereka "siap untuk membangun hubungan yang konstruktif dan stabil dengan China, mengakui pentingnya melakukan hubungan secara terbuka."
China telah memutuskan saluran komunikasi antarmiliter dengan Amerika Serikat setelah Ketua DPR AS Nancy Pelosi mengunjungi Taiwan pada Agustus 2022
- Pesawat PSA Airlines dan Heli Militer Tabrakan di Udara, Donald Trump Murka
- Ancaman Trump Berhasil, Kolombia Turuti Kemauan AS soal Imigran Ilegal
- Gunung Tinggi
- Donald Trump Pastikan Bom 1 Ton Pesanan Israel sudah Dikirim
- Dubes Lutong: Arahan Presiden Prabowo Bikin Indonesia-China Makin Mesra
- Trump Sewot Gegara Doa di Gereja, Desak Uskup Minta Maaf Terbuka