Joe Biden, Bukan Sekadar Wakil Presiden
Tak Mau Anak Muda AS Hobi Perang karena Kebijakan yang Salah
Rabu, 21 Januari 2009 – 08:42 WIB

Foto : REUTERS
Sejak menjabat senator pada 1973, Biden cukup sering meninggalkan keluarganya di Wilmington, Delaware, demi menyelesaikan tugas-tugasnya di Washington. Karena itu, dia memilih pulang pergi dengan kereta.
Pada 1988 lalu, Biden sempat menjalani perawatan serius karena menderita cranial aneurysm. Dia bahkan sempat dinyatakan kritis dan segera meninggal. Tapi, semua itu tidak pernah dijadikannya alasan untuk mangkir dari tugas. Dengan tetap bekerja, kesehatannya justru dinyatakan membaik pada 1989. Karena itu, dia kemudian ditunjuk sebagai ketua Komite Hubungan Asing Demokrat.
Seperti Barack Obama, Biden pun termasuk aktivis antiperang. Sejak awal, dia tidak pernah suka dengan krisis yang pecah di Iraq dan belahan dunia Arab lainnya. Karena itu, agenda utamanya selain menutup penjara Teluk Guantanamo di Kuba adalah menarik mundur seluruh pasukan dari Iraq. Jelas, kebijakan yang dianut alumnus University of Delaware itu berseberangan dengan Cheney yang sangat hobi perang dan mendukung metode interogasi dengan siksaan.
Satu pengakuan menarik meluncur dari mulut Jill, istri Biden, saat keduanya menjadi tamu talkshow Oprah Winfrey. Selain ditawari menjadi wapres, pria kelahiran Scranton, Pennsylvania, itu juga sempat ditawari jabatan menlu. "Tapi, saya dan keluarga mendesak dia untuk lebih memilih posisi wapres," ujar Jill yang langsung disambut dengan tawa panjang Biden.
Joseph Robinette ''Joe" Biden Jr adalah sosok yang sangat terbuka terhadap kritik. Pernah ditawari jadi menteri luar negeri - - - - PANGGUNG
BERITA TERKAIT
- Demo di Akhir Pekan, Ribuan Warga Amerika Kecam Persekutuan Elon Musk & Donald Trump
- 19 Juta Jiwa Jadi Korban Gempa, Junta Myanmar Masih Sibuk Urusan Perang Saudara
- Gempa M 7,2 Melanda Lepas Pantai Papua Nugini
- Gempa Myanmar, Korban Meninggal Dunia Mencapai 3.301 Orang
- Tornado Menyapu Amerika, 55 Juta Jiwa Terancam
- Trump Berulah, Macron Desak Perusahaan Prancis Setop Berinvestasi di Amerika