Joe Biden Larang Pabrik Baja Amerika Dijual ke Perusahaan Jepang
jpnn.com, WASHINGTON DC - Presiden AS Joe Biden, Jumat (3/1), memblokir penjualan US Steel senilai 14 miliar US dolar (Rp226,8 triliun) kepada Nippon Steel Jepang, dengan alasan masalah keamanan nasional yang "kritis" dan perlunya mempertahankan "rantai pasokan yang tangguh."
Biden telah lama menentang penjualan tersebut, dan mengatakan bahwa hal itu "akan menempatkan salah satu produsen baja terbesar Amerika itu di bawah kendali asing dan menciptakan risiko bagi keamanan nasional dan rantai pasokan penting kita."
"Merupakan tanggung jawab saya yang sungguh-sungguh sebagai Presiden untuk memastikan bahwa, sekarang dan di masa mendatang, Amerika memiliki industri baja yang dimiliki dan dioperasikan di dalam negeri yang kuat yang dapat terus menggerakkan sumber kekuatan nasional kita di dalam dan luar negeri," katanya dalam pernyataan.
"Dan merupakan pemenuhan tanggung jawab itu untuk memblokir kepemilikan asing atas perusahaan Amerika yang vital ini," lanjut Biden,
"US Steel akan tetap menjadi perusahaan Amerika yang membanggakan -- perusahaan yang dimiliki dan dioperasikan oleh Amerika, oleh pekerja baja serikat pekerja Amerika -- yang terbaik di dunia," tambahnya.
Keputusan presiden itu diambil setelah Komite Investasi Asing di Amerika Serikat (CFIUS) gagal mencapai konsensus pada pertengahan Desember mengenai apakah penjualan yang diusulkan itu menimbulkan risiko keamanan nasional, sehingga memberi Biden waktu 15 hari untuk bertindak.
Presiden terpilih Donald Trump juga menentang penjualan itu.
Baik US Steel maupun serikat pekerja United Steelworkers tidak segera mengomentari keputusan Biden itu. (ant/dil/jpnn)
Biden menegaskan bahwa US Steel akan tetap menjadi perusahaan Amerika dan dioperasikan oleh pekerja baja Amerika
Redaktur & Reporter : M. Adil Syarif
- Ada Faktor Cuan, yang Bikin Alot Negosiasi Pemerintah dengan Apple
- Mantan Presiden Amerika Meninggal Dunia, Palestina Ikut Berduka
- CDC: Kasus Norovirus di Amerika Serikat Terus Meningkat Tajam
- Mahasiswa Asing Diminta Kembali ke Amerika Sebelum Pelantikan Donald Trump, Ada Apa?
- Trump Berambisi Rampas Terusan Panama, Begini Reaksi China
- Donald Trump Berkuasa Lagi, Jenis Kelamin Bakal Jadi Urusan Negara